Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meminimalkan kejadian kebakaran yang melanda kawasan gedung dan permukiman di Jakarta, serta meminimalkan dampak korban yang ditimbulkan.
“Menurut data kejadian kebakaran pada 2020-2022, korsleting listrik menjadi penyebab tertinggi kasus kebakaran di Jakarta yakni sebesar 74,7 persen. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan terhadap instalasi listrik di kawasan permukiman,” kata Isnawa dikutip Jumat (22/9).
Pada tahap awal, lanjut Isnawa, pemeriksaan dilakukan di Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan menerjunkan empat tim gabungan.
“Tim gabungan ini diturunkan untuk mengecek penggunaan instalasi listrik yang ada di dalam dan luar ruang sekaligus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat setempat terkait penggunaan instalasi listrik yang aman dari bencana,” kata Isnawa.
Isnawa mengatakan, pemeriksaan akan dilanjutkan pada kelurahan yang memiliki riwayat kebakaran tinggi yakni Kelurahan Kapuk, Sunter Agung, Kalideres, Penjaringan, dan Pulogebang hingga bulan Oktober 2023.
"Setelah pemeriksaan ini, BPBD DKI Jakarta akan melaksanakan kegiatan bedah instalasi listrik berkolaborasi dengan unsur dunia usaha. Kami yakin dengan instalasi listrik yang baik, dapat meminimalkan terjadinya arus pendek listrik yang bisa memicu kebakaran”, pungkas Isnawa.
BERITA TERKAIT: