Kota Medan, menjadi kota keenam tempat digelarnya
workshop setelah Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Mataram dan Jambi.
Tujuan digelarnya
workshop, sejalan dengan visi misi Festival Film Bulanan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mempersiapkan sineas lokal agar memproduksi film yang memiliki nilai jual.
"Kita fokus memberi pembekalan literasi industri film komersil, sehingga ketika mereka menghasilkan karya, mereka bisa memaksimalkan dan menambah nilai karya tersebut," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (12/8).
Workshop yang berlangsung selama 3 hari ini, diikuti oleh 20 perwakilan komunitas film dari Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat yang karyanya mendapatkan nilai atau poin tertinggi dari pendaftaran Festival Film Bulanan Lokus 6.
Pemateri
workshop "Menuju Film Komersil" merupakan pelaku industri perfilman nasional dan internasional seperti Rahabi Mandra (Sutradara/Penulis Naskah), Abdul Manaf (Produser), John Badalu (Produser), Ratrikala Bhre Aditya (Editor), dan Ezra Tampubolon (Pengarah Artistik).
Turut hadir pula perwakilan
Founder Festival Film Bulanan, Vera Damayanti, serta perwakilan dari FlipFlop TV, Indra Agus Rahman.
Materi
workshop yang diberikan meliputi produserial, desain produksi,
film looks,
budgeting dan manajemen produksi, penyutradaraan,
post production,
business plan dan
selling, promosi dan distribusi, dan international film festival, serta
market dan industri.
Selain itu, dalam
workshop "Menuju Film Komersil" Festival Film Bulanan juga terdapat sesi pitching bersama investor yaitu FlipFlop TV untuk mendapatkan pendanaan dan pendampingan produksi bagi proposal film terpilih.
Jadi, para peserta diwajibkan mempersiapkan proposal film yang di hari ketiga
workshop dan dipresentasikan di hadapan investor.
Ada juga sesi mentoring
one on one bersama mentor untuk membantu peserta merancang proposal yang akan dipresentasikan.
BERITA TERKAIT: