Ketua Lembaga Seni Budaya (LSB) PP Muhammadiyah, Prof Gunawan Budiyanto mengatakan, biopik Djuanda akan berdurasi 120 menit bercerita mengenai perjuangan Djuanda muda mencapai cita-citanya, yakni kemerdekaan Indonesia.
“Djuanda muda yang menonjol dalam nilai karena kejeniusannya, justru semakin mendapat tekanan dan perundungan. Tak putus asa, tekanan tersebut memberikan api semangat dan tekad membara, Netherlands Indie (Indonesia) harus terbebas dari penjajahan Belanda,” ujar Prof Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 22 Februari 2025.
Djuanda sejak muda sudah memiliki mental pejuang. Bagi tokoh yang kini wajahnya menghiasi uang Rp50 ribu itu, kemerdekaan Indonesia adalah tujuan mutlak.
Ketika pada akhirnya proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia terjadi pada 17 Agustus 1945, kekuatan penjajah tidak lantas surut. Bahkan, Belanda kembali datang usai Perang Dunia II dengan maksud ingin kembali menjajah negeri ini.
Djuanda tercatat sebagai penggagas Deklarasi Djuanda 1957 yang pada akhirnya menjadi perdana menteri ke-10 Indonesia.
“Berkat kecerdasan dan wawasan yang luas, lahirlah Deklarasi Djuanda yang menjadi tonggak penting bagi kedaulatan Indonesia setelah Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan," lanjut Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.
Film Djuanda akan tayang premiere hari ini, Sabtu, 22 Februari 2025 di Amphiteater E6 lantai 5, kampus UMY.
BERITA TERKAIT: