Anies mengenang, almarhum merupakan seniornya di Universitas Gadjah Mada (UGM). Meski mengambil jurusan Teknik Nuklir UGM, namun almarhum gemar membaca buku sastra dan filsafat.
"Ia tiga empat tahun lebih senior di kampus, tapi tidak mau dipanggil mas atau bang," kata Anies seperti dikutip Redaksi melalui akun Instagram pribadinya, Senin (7/8).
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini mengaku terkejut mendengar kabar duka tersebut. Dia pun mendoakan almarhum husnul khatimah.
"Saya suka mampir ke kosnya di Blimbingsari, Yogya. Duduk diskusi di kosnya. Ia yang mengenalkan saya dengan konsep-konsep pembangunan, termasuk soal 'Maldevelopment' karya Samir Amin," ujarnya.
"Katanya, 'Nies, kau baca buku ini. Kau mesti paham, mahal ongkosnya buat kita kalau pembangunan itu cuma soal fisik dan salah arah'," sambung Anies, mengingat pesan Nirwan.
Pustaka Bergerak adalah gerakan literasi yang menumbuhkan toleransi. Pustaka Bergerak berusaha memberikan bahan bacaan untuk anak-anak, khususnya di daerah yang memiliki keterbatasan akses informasi dan transportasi terbatas.
BERITA TERKAIT: