Namun hingga pukul 13.00 WIB, rombongan dari PN Jakarta Pusat tak terlihat mendatangi lokasi, dengan alasan yang tidak jelas. Namun warga bertekad akan tetap menghadapi hingga jelas duduk masalahnya.
Pembina Forum Warga Kebon Kacang 2, Rustam Efendi mengatakan, gugatan atas lahan milik warga itu dilakukan seorang wanita berinisial S pada 2009.
Rustam yang juga Ketua RW 06 ini menambahkan, permasalahan ini mulai mencuat usai surat tanah S ini diganti pada 2009, dengan dugaan merekayasa tanda tangan warga yang seolah-olah warga memberi persetujuan ke S untuk mengganti surat tanahnya.
"Apapun ceritanya, kami tetap akan mempertahankan tanah kami hingga titik darah penghabisan," kata Rustam dalam keterangannya.
Pembina Forum lainnya, Anton RH menambahkan, lokasi yang ditempati sejak 1939 adalah tanah sah dari kakek nenek mereka.
"Setahu saya ini tanah Betawi yang diambil penjajah Belanda sebelum 1939. Kami akan tetap kokoh dalam memperjuangkan tanah kami," tegas Anton.
Dalam pertemuan kali ini turut dihadiri Muspika Tanah Abang, Ketua Forum Warga Kebon Kacang 2 Lutfiansyah (Ketua RT 007), M Robbi (Ketua RT 005), Rozalya (Ketua RT 011), dan jajaran pengurus forum lainnya.
BERITA TERKAIT: