Seperti yang dituturkan Hartini, jemaah hasil dari embarkasi Solo. selain membawa barang-barang yang dianjurkan, ia juga membawa beragam makanan. Seperti kentang mustofa, ikan asin, bumbu pecel, dan lainnya.
"Biar enggak bosan, kata tetangga yang sudah berhaji harus bawa makanan ini," ujar Hartini, dikutip dari laman Kemenag RI, Senin (5/6).
Berbeda dengan Hartini, Jasmadi yang juga dari embarkasi Solo mengaku membawa beras, mesin penanak nasi, gayung, hingga lakban.
"Saya bawa 5 liter, istri saya bawa 5 liter juga, jadi jumlahnya 10 liter," tutur Jasmadi.
Beras tersebut dikemas Jasmadi di dalam jerigen putih. Di bagian luar dituliskan namanya agar tidak tertukar dengan yang lain.
Jasmadi mengaku membawa beras berdasarkan rekomendasi temannya. Sebab pada pelaksanaan ibadah haji beberapa tahun lalu, jemaah hanya diberi makan dua kali.
Biar hemat, sang teman menyarankan Jasmadi membawa beras sebanyak 5 liter. Beras tersebut nantinya dimasak di hotel. Karena itulah Jasmadi juga membawa penanak nasi.
Rupanya, jemaah haji tahun ini mendapatkan makan tiga kali sehari. Mengetahui itu, Jasmadi dan istrinya mengaku tidak akan memasak di hotel.
"Kalau dikasih makan tiga kali sehari, berasnya tidak akan dimasak," tuturnya.
Jasmadi juga menjelaskan gayung dan lakban yang dibawanya. Ia membawa gayung untuk keperluan mandi.
Sedangkan lakban untuk membungkus air zamzam agar tidak pecah.
BERITA TERKAIT: