Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, A Malik Musa mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun kerugian ditaksir puluhan juta rupiah.
“Kita minta semua pihak jangan terprovokasi dalam kejadian ini,” kata Malik kepada kepada
Kantor Berita RMOLAceh, Rabu (31/5).
Malik mengimbau semua pihak berhati-hati dalam bersikap. Sehingga tidak terjadi kekisruhan antarumat.
“Harus rela menerima perbedaan dalam menjalankan ibadah. Jangan saling dipertentangkan, karena masing-masing ada dasar pegangannya," ujar dia.
Malik khawatir jika perbedaan dijadikan masalah maka akan memudahkan pihak-pihak yang tidak senang dengan Islam untuk mengadu domba, sehingga tercipta kegaduhan.
“Mereka akan bertepuk tangan,” kata dia. "Maka sebagai daerah syariat mari sama-sama satukan barisan dalam kebersamaan lebih banyak yang dan buang perbedaan yang kecil."
Malik menuturkan, sebelumnya sempat muncul serangan atas rencana pembangunan masjid di lokasi yang sama. Pada 16 Januari 2023 ada rapat di kantor Camat Samalanga yang diundang langsung oleh Pj Bupati Bireuen untuk membahas rencana tersebut.
Dalam rapat tersebut semua tokoh menolak pembangunan masjid Taqwa Muhammadiyah Sangso dengan alasan sudah ada masjid Jamik gabungan beberapa desa yang belum penuh. Jadi tak dibutuhkan ada masjid baru.
"Setelah penolakan, kami sepakat mundur selangkah dengan mendapatkan restu dari Prof Muhajir yang hadir pada acara musywil PWM di Bireuen. Maka kita tidak ngotot untuk membangun masjid, kita buat mushala di Taqwa Muhammadiyah," sebut dia.
Malik melanjutkan, dua minggu lalu dengan dana sumbangan masyarakat dibangunlah tempat wudhu dan WC. Satu minggu setelah tempat wudhu dan WC selesai dibangun terjadilah kebakaran menjelang subuh itu.
"Kita berharap pihak kepolisian menangkap orang yang membakar tersebut, karena kejadian ini sudah berulang kali terjadi. Kalau sudah dapat orangnya sudah bisa kita urai benang kusut selama ini," tandasnya.
BERITA TERKAIT: