Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Perkumpulan Pemuda Keadilan menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara meminta agar Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.
Mereka menduga, Komjen Agus melindungi aktivitas tambang ilegal yang dilakukan oleh Ismail Bolong. Apalagi, usai video testimoni Ismail Bolong yang menyatakan dirinya menyetorkan sejumlah uang dengan total Rp 6 miliar kepada Agus agar bisnis tambang ilegalnya tak disentuh.
"Kami meminta bapak Presiden Joko Widodo untuk menginstruksikan seluruh aparat penegak hukum mulai dari Polri, KPK hingga kejaksaan untuk mengusut tuntas kasus suap yang dilakukan Ismail Bolong kepada Agus Andrianto," ungkap Dendi di sela aksi, Kamis (16/3).
Dendi juga menyebut bahwa sudah saatnya Presiden Jokowi menunjukan keberpihakannya pada pemberantasan korupsi dan agenda bersih-bersih isntitusi Kepolisian. Pihaknya menyayangkan bahwa berbagai kasus yang menyita perhatian publik melibatkan pejabat tinggi Polri.
"Hari ini rasanya kepercayaan publik terhadap lembaga kepolisian nyaris hilang. Bayangkan, kasus Polri ini super lengkap, mulai dari kejahatan kemanusiaan, peredaran narkoba, tambang ilegal dan sejumlah bisnis haram di republik ini melibatkan aparat Kepolisian. Ini kan miris," tambahnya.
Presiden, lanjut Dendi, harus menyelamatkan institusi kepolisian yang sudah dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kasus permainan tambang Ismail Bolong yang diduga melibatkan Kabareskrim merupakan pengkhianatan terhadap rakyat Indonesia.
"Oleh karena itu, kami meminta Presiden Jokowi perintahkan Kapolri Jenderal Sigit copot Kabareskrim Komjen Agus Andrianto. Selamatkan institusi Kepolisian dari oknum pejabat yang korup," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: