Hal itu disampaikan oleh Sustainability Learning Center (SLC), Hafidz Affandi dalam diskusi yang diselenggarakan Indonesia Resilience (Ires) dengan tema 'Kebakaran Depo Plumpang: Ancaman Bencana Industri di Kota' di Kafe Pedjuang, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (11/3).
"Sistem amdal ini seharusnya sebagian ke depan penuh harus di share ke masyarakat dan dicarikan solusi bagaimana mitigasi mana yang memungkinkan meminimalisir resiko. Entah ada perisai air kah mungkin, sirine yang dibunyikan dan dapat dipahami masyarakat," kata Hafidz.
Contoh lebih sederhanya lagi, Hafidz menyebut bahwa manajemen resiko telah dilakukan saat seseorang mengunjungi depo. Saat memasuki area Depo, tamu diminta memakai helm, sepatu khusus, hingga rompi.
Namun, Hafidz menyayangkan hal itu hanya terjadi di internal belum menyentuh ke lingkungan sekitar Depo.
"Kalau teman-teman masuk kilang pasti ada briefing semua punya manajemen resiko, apalagi Indonesia ada potensi gempa harus dikalkulasi itu," kata Hafidz.
BERITA TERKAIT: