Apalagi, kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) bukan kali pertama terjadi. Pada Oktober 2022, ratusan anak di sejumlah provinsi meninggal karena mengidap gagal ginjal akut.
Oleh sebab itu, Ketua KNPI Jakarta Timur, Al Hadiid meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertanggung jawab atas kasus gagal ginjal akut yang kembali muncul. Apalagi, kasus di Jaktim dan Jakut disinyalir terjadi setelah sang anak mengonsumsi obat sirop.
“Saya meminta Kepala BPOM mundur sebagai bentuk tanggung jawab moralnya. Kepala BPOM sudah terbukti gagal menjalankan visi, misi, serta tugas dan fungsi BPOM,†kata Al Hadiid dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/2).
Menurut Al Hadiid, Kepala BPOM Penny Lukito tidak mencerminkan seorang pemimpin yang mendukung Revolusi Mental dan Program Nawacita Presiden Joko Widodo.
Oleh karenanya, pergantian pucuk pimpinan sudah menjadi keharusan dalam upaya memperbaiki kinerja BPOM. Pergantian pimpinan juga bisa menjadi pintu masuk evaluasi dan perbaikan secara menyeluruh.
“Maka itu diperlukan kedewasaan dan keikhlasan Kepala BPOM untuk menaruh jabatannya. Ini semata-mata demi kemaslahatan bersama," tutupnya.
BERITA TERKAIT: