Anies sukses merevitalisasi Kota Tua Jakarta melalui pembangunan jalur pedestrian kawasan rendah emisi atau
low emission zone (LEZ). Tak hanya itu, Anies pun mengubah nama kawasan menjadi Batavia.
Namun belakangan, jalur pedestrian Kota Tua penuh dengan pedagang kaki lima (PKL). Seperti yang tampak dalam rekaman video viral di media sosial, petugas Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol PP) DKI Jakarta, hanya diam saja di tengah semrawutnya PKL.
Melihat kondisi tersebut, Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan, meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menata PKL Kota Tua. Seperti menertibkan kawasan di Gran Indonesia (GI), Thamrin City, juga Plaza Indonesia di Kebon Kacang, Jakarta Pusat dari PKL serta parkir liar.
"Hampir sudah tidak ada lagi ruang bergerak atau berjalan bagi pengunjung Kota Tua," kata Tigor dalam keterangan yang diterima
Kantor Berita RMOLJakarta, Senin (16/1).
Tigor menilai alasan pembiaran kesemrawutan kawasan Kota Tua adalah untuk kebutuhan pengunjung sudah kebablasan. Sehingga kawasan Kota Tua menjadi kumuh karena dibiarkan dan tidak diurus.
Maka dari itu, Tigor berpesan, sudah saatnya kawasan Kota Tua segera dibersihkan, ditertibkan, dan ditata kembali menjadi kawasan yang rapi dan ramah serta nyaman dikunjungi warga.
"Bapak Pj Gubernur Jakarta perlu segera melakukan penataan kawasan publik seperti kawasan Kota Tua menjadi tempat yang aman, nyaman dan ramah bagi warga kota yang berkunjung ke sana," kata Tigor.
Menurut dia, penataan bisa dilakukan dengan membangun sistem kerja bersama seluruh elemen atau jajaran dinas di Pemprov Jakarta.
"Kawasan yang sudah ditertibkan dan dirapikan harus dijaga secara baik dan konsisten agar tidak terulang kembali kekumuhan kawasan publik seperti sebelumnya," demikian Tigor.
BERITA TERKAIT: