Begitu dikatakan Koordinator PMI Fakfak, Abdul Wahab Iha saat mendampingi Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi Badan Intelijen Negara (BIN), I Gde Made Kartikajaya yang juga selaku pembina PMI.
Pengembangan potensi daerah yang dilakukan PMI, merupakan iplementasi arahan dari Presiden Joko Widodo, Kepala BIN Budi Gunawan, dan ditindaklajuti oleh Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN.
"Kami bersama pembina kami Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Gde Made Kartikajaya, mengunjungi titik-titik destinasi desa wisata untuk pengembangan destinasi wisata tersebut. Itu masuk program pariwisata PMI," kata Awi, sapaan karibnya, Senin (26/9).
Menurutnya, pengembangan potensi wisata berbasis kearifan lokal dapat bermanfaat bagi masyarakat apabila dimanfaatkan secara maksimal. Pemuda bisa memberdayakan pedagang, nelayan, warga dan unsur terkait untuk berkolaborasi memberikan pelayanan yang baik kepada para wisatawan.
Awi mencontohkan, anak PMI yang mempromosikan wisata sejarah di Kampung Patimburak. Di sana ada masjid yang berumur hampir dua abad dan pemandangan laut yang memanjakan mata para wisatawan.
Ditambahkan Koordinator PMI Bagian Pariwisata, Siti Salama Iba, ada berbagai cara untuk mempromosikan wisata yang ada di setiap desa. Salah satunya dengan membuka trip wisata.
PMI di Kampung Ugar, lanjut Siti, membuka jasa perjalanan wisata. Mereka berkolaborasi dengan nelayan, pedagang dan warga.
PMI sendiri mempromosikan Desa Ugar melalui instagram
@exploreugar. Melaui promosi itu, masyarakat dapat informasi wisata alam dan budaya apa saja yang bisa dinikmati di Ugar.
"Di sini bisa snorkeling, menikmati gugusan pulau, pasir timbul, Oleh-oleh khas Fakfak dan lain sebagainya," imbuhnya.
Saat ini, Siti mengaku sedang berjuang agar Desa Ugar menjadi mendapatkan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.
BERITA TERKAIT: