Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas BMKG di Semarang, Retno Widyaningsih menerangkan, pihaknya sudah mencatat kemungkinan adanya gelombang tinggi yang akan berdampak pada kawasan pelabuhan berpotensi terjadi banjir rob.
"Banjir Rob akibat adanya pasang air laut . Pasang air laut adalah kejadian periodik dan rutin tiap bulan. terjadi di saat bulan purnama dan juga akhir bulan hijriah," ujar Retno kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin malam (23/5).
Namun dalam beberapa hari belakangan, dijelaskan Retno, bahwa BMKG sudah melihat perubahan pola ketinggian air pasang sekitar wilayah Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
"Kebetulan ini dibarengi dengan gelombang laut yang cukup tinggi yaitu 1,25 hingga 2 meter, sehingga air Laut yang sedang pasang melimpas ke daratan," paparnya.
Retno memastikan, potensi bencana ini sudah disampaikan kepada otoritas terkait dan publik secara umum sejak dini hari tadi.
"Kami telah memberikan peringatan dini banjir rob maupun gelombang tinggi yang kami sebarkan kepada masyarakat dan instasi terkait," katanya.
Namun menurut Retno, kondisi banjir rob yang memberikan dampak signifikan di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas dikarenakan infrastruktur penahan air laut jebol.
"Di Pelabuhan juga tadi ada laporan tanggul yang jebol. Itu yang memperparah kondisi sampai malam ini," demikian Retno.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: