Pengrajin yang mulai bekerja salah satunya di Kampung Tempe, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
"Dari 14 pengrajin yang ada di sini, hari ini sudah mulai produksi tempe lagi semua," kata Tawasul, salah satu pengrajin yang ditemui
Kantor Berita RMOLBanten, Kamis (24/2).
Meski sudah mulai beroperasi kembali, Tawasul dan pengrajin tempe lainnya memutar otak untuk dengan memperkecil ukuran serta menaikan harga tempe di pasaran. Hal ini, untuk menekan biaya produksi.
"Tapi ukurannya kita kecilin, harganya kita naikin, yang tadinya Rp 4.000 jadi Rp 5.000, yang Rp 5.000 jadi Rp 6.000 per papan," terangnya..
Dia berharap, agar pemerintah bisa membantu menekan harga kacang kedelai dan melihat kondisi pengrajin tempe. Tujuannya, agar biaya produksi dan harga jual serta ukuran tempe juga kembali normal.
"Kita menyesuaikan dengan harga kedelai. Selain coba ditekan. Ya coba distabilkan agar tidak naik lagi, gitu aja harapannya," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: