Museum Holocaust Yahudi di Minahasa, Legislator PAN Singgung Hubungan Indonesia dan Palestina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 04 Februari 2022, 14:11 WIB
Museum Holocaust Yahudi di Minahasa, Legislator PAN Singgung Hubungan Indonesia dan Palestina
Sinagoge di Tondano, Minahasa yang juga dijadikan museum holocaust/Net
rmol news logo Keberadaan museum Holocaust yang baru saja di resmikan di Minahasa Suluwesi Utara pada 27 Januari 2022 mengundang reaksi dari MUI dan sejumlah ormas Islam dan organisasi masyarakat lainnya.

Menurut anggota DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus, pendirian museum Holocaust di Tondano tentu akan melukai hati dan perasaan rakyat Palestina.

"Karena bangsa Indonesia sudah sejak dulu sampai sekarang mendukung kemerdekaan dan perjuangan rakyat Palestina dari penindasan yang dilakukan Israel. Dan Indonesia juga punya hutang sejarah kepada rakyat Palestina, karena Palestina negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia,” tegas Guspardi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/2).

Dia menambahkan semenjak berdiri Republik Indonesia tidak pernah mempuyai hubungan diplomatik dengan Israel, karena Indonesia berpandangan bahwa kebijakan yang diambil oleh Israel tidak sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang berbunyi bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Konflik berkempanjangan antara Palestina dengan Israel tak kunjung terselesaikan sampai hari ini karena ulah kesewenangan dan kekejaman serta kezaliman yang dilakukan oleh Israel itu sendiri. PBB bahkan melabeli Israel sebagai negara Zionis dan menjadi salah satu negara pembunuh anak terbesar di dunia,” ucapnya.

Anggota komisi II DPR RI ini mengatakan bahwa, gerakan Zionisme yang telah berhasil mendirikan negara Israel dengan melakukan perampasan, penjarahan dan penjajahan kepada rakyat Palestina, sama jahatnya dengan Holocaust Nazi.

"Museum Holocaust itu sendiri kalau diperlukan justru untuk Israel sendiri. Sebagai pihak yang mengaku menjadi korban kekejaman tentara Nazi, semestinya bisa menyadarkan Isreal untuk tidak mengulangi kesalahan yang serupa kepada rakyat Palestina,” katanya.

Dia mengatakan pembangunan museum Holocaust di Tondano itu tidak penting dan tidak ada urgensinya didirikan di Indonesia. Keberadaan museum itu bisa diduga sebagai bentuk provokatif, tendesius dan berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

"Juga kontrapoduktif dengan sikap Pemerintah Indonesia yang mendukung dan membela rakyat Palestina dari berbagai kekejaman yang dulakukan Zionis Israel. Alangkah baiknya jika yang di bangun itu museum yang menggambarkan tindak kekerasan, dan kebiadaban Zionis Israel kepada bangsa dan rakyat Palestina,” tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA