Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

185 Bencana Terjadi Hingga Minggu Keempat Januari 2021

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Kamis, 21 Januari 2021, 12:37 WIB
185 Bencana Terjadi Hingga Minggu Keempat Januari 2021
Proses pencarian korban Gempa di Sulawsi Barat oleh aparat keamanan meggunakan anjing pelacak/Istimewa
rmol news logo Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekap kejadian bencana selama Minggu Keempat Januari yang ternyata sudah mencapai ratusan kali.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Djati menyebutkan, ada 185 bencana yang terjadi sepanjang 1-21 Januari 2021.

"Data per 21 Januari 2021, pukul 10.00 WIB, bencana hidrometeorologi masih mendominasi jumlah bencana hingga minggu keempat Januari tahun ini," ujar Raditya dala siara pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/1).

Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung, diungkapkan Raditya, mendominasi kejadian bencana.

"Catatan BNPB, sebanyak 127 kejadian banjir terjadi di beberapa wilayah Tanah Air, sedangkan tanah longsor 30 dan puting beliung 21. Kejadian bencana lain yang tercatat yaitu gelombang pasang 5 kejadian dan gempa bumi 2," jelasnya.

Dari sejumlah kejadian tersebut, Raditya menerangkan gempa bumi menjadi bencana yang paling banyak memakan korban jiwa hingga kini, meskipun dari seg jumlah bencana banjir paling sering terjadi.

"Korban meninggal akibat gempa bumi berjumlah 91 jiwa, tanah longsor 41 dan banjir 34, sedangkan yang hilang dari banjir 8 dan gempa 3," paparnya.

Sementara itu, korban luka-luka akibat gempa bumi juga tercatat paling banyak. Sebab, BNPB mencatat korban luka-luka akibat gempa bumi 1.172 jiwa, tanah longsor 26, puting beliung 7 dan banjir 5.

Dati dampak materil, total kerusakan rumah akbat ratsan benacana berjumlah 1.896 unit dengan tingkat yang berbeda. Di antaranya, rumah rusak berat 147 unit, rusak sedang 63 dan rusak ringan 1.686.

"Dari rumah rusak, jumlah kerusakan akibat gempa bumi, khususnya yang terjadi di Sulawesi Barat, masih dalam proses pendataan di lapangan," ungkapnya.

"Dari kategori rusak berat, tanah longsor masih menyebabkan kerusakan paling tinggi yaitu 45 unit, disusul gelombang pasang atau abrasi 40, banjir 38 dan puting beliung 24," sambungnya.

Untuk kerusakan fasilitas publik terjadi pada fasilitas penduduk berjumlah 18 unit, rumah ibadah 15, kesehatan 3, kantor 2 dan jembatan 25. Namun, kerusakan fasilitas publik akibat gempa masih dalam pendataan.


"BNPB mengingatkan untuk melakukan persiapan keluarga dalam menghadapi sejumlah potensi bahaya tersebut. Diskusikan di antara keluarga dengan terlebih dahulu mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko di sekitar," himbau Raditya.

"Masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi, seperti InaRISK, Info BMKG, Magma Indonesia untuk mengetahui potensi bahaya dan risiko," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA