Pemprov Jawa Barat Gerak Cepat Cegah Klaster Libur Panjang Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Jumat, 30 Oktober 2020, 18:24 WIB
Pemprov Jawa Barat Gerak Cepat Cegah Klaster Libur Panjang Covid-19
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil/Net
rmol news logo Pemerintah Provinsi Jawa Barat bergerak cepat dalam mencegah penyebaran Covid-19 saat libur dan cuti bersama tahun 2020.

Pengetesan Covid-19 pun dilakukan di sejumlah destinasi wisata dan pintu masuk Jabar.

Hal tersebut dikatakan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat menghadiri Rapat Koordinasi Antisipasi Dampak Libur Panjang terhadap Kenaikan Kasus Covid-19 bersama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (30/10).

"Pemeriksaan tes masif pun kami lakukan di 54 titik. Pengetesan dilakukan secara acak melalui metode rapid test. Apabila ada yang reaktif, maka akan berlanjut dengan swab test," ucap Emil, sapaan akrabnya, dikuti dari Kantor Berita RMOLJabar.

Terdapat 14 kabupaten/kota di Jabar yang kerap dikunjungi wisatawan saat libur panjang. Pengawasan penerapan protokol kesehatan pun dilakukan, termasuk pengetesan Covid-19.

Emil mengatakan, pengetesan Covid-19 amat krusial untuk menekan potensi lonjakan kasus. Karena bertujuan untuk mengantisipasi libur dan cuti bersama agar tidak menjadi medium penularan Covid-19.

Emil pun meminta wisatawan dan pelaku perjalanan disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

“Kami melalui TNI dan Polri serta Satpol PP terus berjaga semaksimal mungkin untuk memastikan protokol kesehatan 3M tersebut dilakukan oleh masyarakat yang berlibur ke tempat wisata,” katanya.

Selain itu, petugas keamanan mesti memastikan pengelola destinasi wisata berkomitmen menjalankan protokol kesehatan, seperti membatasi jumlah pengunjung.

“Intinya, masyarakat boleh berwisata, asalkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M tadi secara ketat dan disiplin,” ungkapnya.

Sementara itu, Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan meminta pemerintah provinsi intens mengampanyekan pentingnya protokol kesehatan 3M di masa pandemi Covid-19, khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan.

“Upaya perbaikan terus didorong oleh pemerintah pusat, menyangkut protokol kesehatan dan isolasi terpusat. Saya mohon para kepala daerah agar tidak pernah bosan untuk menyampaikan protokol kesehatan 3M,” kata Luhut.

Luhut mengatakan, penguatan fasilitas pelayanan kesehatan dan pusat isolasi perlu dilakukan sebagai upaya antisipasi apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19.

“Kapasitas ICU dan ruangan isolasi harus berjalan dengan baik, obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan harus sesuai tata laksana klinis pasien Covid-19 tersedia dengan cukup," tuturnya.

"Operasi penegakan protokol kesehatan 3M pun perlu ditingkatkan terutama  tempat-tempat pusat keramaian,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA