Ancaman Ekonomi Minus 0 Persen, Ridwan Kamil Ajak UKM Beralih Ke Digital

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Rabu, 24 Juni 2020, 21:49 WIB
Ancaman Ekonomi Minus 0 Persen, Ridwan Kamil Ajak UKM Beralih Ke Digital
Gubernur Jawa Barat, RIdwan Kamil/Net
rmol news logo Perekonomian di Jawa Barat akan kembali didorong selama Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sebagai upaya mempertahankan pertumbuhan ekonomi di angka 2-3 persen, meski terdampak pandemik global Covid-19.

Demikian disampaikan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat memberikan keynote speech pada webinar 'UMKM Jabar di Era Adaptasi Kebiasaan Baru' dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (24/6).

“Kalau Jabar tidak melakukan upaya-upaya ekonomi, tidak melakukan AKB bulan Juni ini, hasil hitungan ekonomi bisa minus di bawah 0 persen. Dengan pembukaan ekonomi, kita bisa pertahankan maksimal 2 sampai 3 persen,” ucap Ridwan Kamil dilansir Kantor Berita RMOLJabar.

“Kami akan mengizinkan pembukaan 90 persen ekonomi di zona biru dan 60 persen di zona kuning, sehingga UKM dan ekonomi bisa perlahan-lahan sambil kita terus mengendalikan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru,” tambahnya.

Berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar pada 12 Juni lalu, 10 daerah yang berada di zona kuning atau level 3 adalah Kabupaten Bekasi, Bogor, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Kota Bandung, Bekasi, Bogor, dan Depok.

Sementara 17 daerah di zona biru atau level 2 yakni Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sumedang, dan Tasikmalaya, serta Kota Banjar, Cimahi, Cirebon, Sukabumi, dan Tasikmalaya.

Emil mengatakan, selama pandemik Covid-19, ada sekitar 37 ribu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang terdampak karena daya beli masyarakat menurun, bahan baku sulit didapat, serta aktivitas ekspor dan impor yang dibatasi.

“Peluang usaha di AKB itu warga ingin bertransaksi tapi malas bergerak, karena membatasi diri selama obat dan vaksin Covid-19 belum ditemukan. Maka ada peluang-peluang untuk memanfaatkan teknologi digital,” sambungnya.

Selain itu, tren masyarakat pun mulai beralih ke digital. Untuk itu, Emil mengimbau para pelaku UKM untuk bermigrasi menggunakan teknologi digital mengikuti tren yang ada di masyarakat.

“Kenaikan UKM digital di Jawa Barat di angka 17 persen. Mudah-mudahan dengan Covid-19 ini ada hikmahnya, wajib untuk migrasi ke digital,” tegasnya.

Emil berpesan, pelaku UKM untuk menggerakkan kembali usahanya dengan memanfaatkan media dalam jaringan (daring), mengasah teknik storytelling promosi, menjaga hubungan baik dengan pemilik bisnis lainnya, memperbaiki kualitas produk, serta menggunakan skala anggaran guna menjaga stabilitas ekonominya.

Sementara untuk menghindari munculnya episentrum Covid-19 dari aktivitas pembukaan ekonomi, Emil menegaskan pihaknya sudah menyiapkan 627 mobil tes Covid-19 untuk setiap kecamatan dan beberapa unit mobil laboratorium mini yang mampu melakukan pengetesan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan swab test. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA