Desa Berbasis WiFi Pertama Di Indonesia Hadir Di Kabupaten Semarang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 24 Juni 2020, 17:44 WIB
Desa Berbasis WiFi Pertama Di Indonesia Hadir Di Kabupaten Semarang
Perangkat jaringan internet Desa Kadirejo/Net
rmol news logo Pertama di Indonesia, desa berbasis teknologi nirkabel WiFi ada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Adalah Desa Kadirejo di Kacamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Desa yang kaya sumber daya alamnya itu sejak awal tahun 2020 lalu telah memiliki jaringan internet berbasis WiFi.

Kepala Desa Kadirejo, Riyadi mengungkapkan, ihwal ide pemasangan jaringan WiFi di seluruh desanya berawal dari keluhan masyarakatnya atas layanan provider yang masuk ke desa tersebut.

"Sinyal di sini naik turun sehingga menghangat warga memanfaatkan teknologi. Apalagi kalau sudah urusan kerjaan saya mengirim materi ke Kabupaten Semarang pasti lambat,” ujar Riyadi, dilansir dari Kantor Berita RMOLJateng, Rabu (24/6).

Berawal dari hal tersebut, sekaligus menumbuh kembangkan pemuda dalam pengembangan digital sehingga tercipta lapangan pekerjaan baru, Riyadi akhirnya memutuskan memasang WiFi.

Menariknya WiFi ini bisa dinikmati seluruh warga Desa Kadirejo, hingga desa tetangga.

"Baru dimulai Februari 2020 dan on-line sejak lebaran. Kabel optik dari tiang ke tiang dengan menggandeng investor,” paparnya.

Diakuinya, saat ini layanan WiFi diberikan Pemdes Kadirejo gratis. Namun di bulan Agustus 2020 mendatang Pemdes berencana mematok tarif. Penggunaan unlimited dengan kecepatan 1000 Mbps menjadi penawaran sebagai daya tariknya.

"Sistem yang kita terapkan dengan voucher. Melibatkan Bumdes menyediakan voucher dimulai dari harga Rp2000 selama lima jam, satu hari Rp5000 dan ada juga langganan bulanan mulai dari Rp50 ribu hingga150 ribu,” jelasnya.

Sejauh ini sudah ada 30 persen warganya yang mengajukan diri menjadi pelanggan. Adanya program ini, diakui Riyadi keuntungan desa berlipat.

Selain meningkatan kinerja Pemdes, perangkat desa lebih optimal dari segi bisnisnya pun Bumndes mendapatkan 10 persen dari voucher.

"Kami juga berencana menjadikan warga agen penjual voucher,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA