Pasalnya, hingga saat ini baru mencapai sekitar 10 persen. Angka ini tertinggal jauh dibanding negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara yang sudah mencapai 80 persen.
Menurut Deng Ical, kondisi tersebut perlu segera direspons dengan langkah-langkah konkret dan terukur agar Indonesia tidak tertinggal dalam revolusi digital global.
“Semakin cepat, bagus, dan merata jaringan internet di Indonesia, maka semakin besar pula peluang masyarakat untuk mengakses informasi, meningkatkan pengetahuan, dan berkontribusi pada kemajuan bangsa,” ujar Deng Ical kepada wartawan, Selasa 28 Oktober 2025.
Legislator PKB ini menegaskan, internet bukan lagi sekadar koneksi, tetapi telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat modern. Akses internet, kata Deng Ical, adalah investasi sumber daya manusia (SDM) sekaligus ketahanan bangsa.
“Internet adalah jalan tol udara yang menghubungkan ide, inovasi, dan kreativitas masyarakat ke seluruh dunia. Infrastruktur digital adalah bagian dari investasi bangsa," katanya.
Deng Ical menilai, kehadiran internet yang cepat dan merata akan mengakselerasi masyarakat dan mendorong produktivitas di berbagai sektor.
“Dengan koneksi internet yang stabil, daerah-daerah terpencil bisa terhubung langsung dengan pasar nasional dan global. Ini akan memperkecil kesenjangan antara kota dan desa,” ujarnya.
BERITA TERKAIT: