Tidak sekadar melihat kondisi jaringan, TACC mampu membaca potensi gangguan lebih awal sehingga perbaikan bisa dilakukan sebelum pelanggan terdampak.
Direktur Operation Telkom Akses Ambari mengatakan, dengan data real-time, analitik otomatis, dan peta GIS, TACC mengubah pola penanganan gangguan yang dulunya menunggu laporan pengguna.
“Sekarang kami bisa memprediksi dan bergerak lebih cepat, bahkan sebelum pelanggan merasakan ada masalah,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip redaksi di Jakarta, Senin 8 Desember 2025.
Salah satu fitur utamanya, Proaktif Gamas, langsung mendeteksi gangguan massal, misalnya kabel putus, ONT padam, atau kerusakan karena cuaca ekstrem. Sistem otomatis menandai titik bermasalah dan mengirim notifikasi ke teknisi terdekat.
Selain pemantauan jaringan, TACC juga terhubung dengan tiga fungsi lain: pemulihan jarak jauh, pembaruan data infrastruktur berbasis GIS, serta pengelolaan order pekerjaan teknis. Semuanya dirancang agar alur operasional lebih cepat dan akurat.
Di sisi internal, Telkom Akses memperkuat pengelolaan teknisi dan material lewat sistem digital. Seluruh aktivitas teknisi kini dipusatkan dalam aplikasi Lensa dan dipantau secara realtime melalui Lensa Flow.
“Dulu teknisi dikelola Telkom, sekarang semuanya ditangani langsung oleh Telkom Akses, dari absensi sampai quality control,” kata Ambari.
Dengan proses yang makin terintegrasi dan berbasis data, Telkom Akses menargetkan perbaikan gangguan yang lebih cepat, presisi, dan konsisten.
BERITA TERKAIT: