Pemerintah pun melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan aturan mengenai larangan shalat berjamaah di masjid selama corona. Namun, tidak secara khusus mengatur terkait shalat pada 1 Syawal.
Terkait hal ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Satuan Tugas Nahdlatul Ulama (Satgas NU) Peduli Covid-19 akan menggerakan kekuatan masyarakatnya untuk mensosialisasikan pelaksanaan shalat Idul Fitri tahun ini.
"Kalau kami (NU) melalui tokoh masyarakat, Ketua PCNU (Pimpinan Cabang NU) Ketua PWNU (Pimpinan Wilayah NU) maupun tokoh-tokoh nasional menjelaskan secara langsung," ucap Ketua Satgas NU Peduli Covid-19, Muhamad Makky Zamzani dalam jumpa pers virtual, di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (14/5).
Jajaran pengurus NU yang akan melakukan sosilisasi, dijelaskan Muhamad Makky Zamzani, merujuk kepada keputusan Bahtsul Masail NU, yang meminta pengertian masyarakat untuk tetap beribadah dari rumah.
"Ini kami serahkan ke teman-teman relawan kami yang seribu orang untuk membantu, melakukan pro active call kepada tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama untuk menjelaskan bagaimana kita harus menyikapi hasil dari Bahtsul Masail ini," terangnya.
"Pada prinsipnya kita mengikuti arahan pemerintah. Namun ketika pemerintah melakukan sosilisasi terkait dengan tidak mudik atau tidak teraweh di masjid dan sebagainya perlu penyampaian yang lebih masyarakat lah," demikian Muhamad Makky Zamzani.
BERITA TERKAIT: