Acara tersebut juga sekaligus memperingati dua tahun Majalah
Moeslim Choice yang notabene masih bagian dari RMOL Network.
Dalam kesempatan tersebut, Hidayat Nur Wahid menghaturkan terimakasih kepada
Moslim Choice dan berharap agar tetap menorehkan kiprah yang gemilang di masa mendatang.
"Terimakasih kepada
Moeslim Choice dan mudah-mudahan semakin berkah dan semakin sukses kedepannya," ujar Hidayat dalam sambutannya.
Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS itu kemudian menyinggung maslah peran umat Islam mengimplementasikan demokrasi dalam konteks berbangsa dan bernegara.
"Sesungguhnya bukti konkret umat Islam ketika memaksimalkan potensi berdemokrasinya melalui parlemennya bisa menyelamatkan Indonesia," kata Hidayat.
Menurutnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sempat diubah oleh kolonial Belanda kala itu menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS). Namun, NKRI akhirnya dapat kembali berlaku sedikit banyaknya berkat peran umat islam khususnya Partai Masyumi sekitar tahun 1950-an lalu.
Kala itu, Ketua Fraksi Partai Masyumi Mochamad Natsir melalui jalur parlemen bersama rekan-rekannya berupaya mengembalikan NKRI kembali.
"Sekali lagi tadinya (NKRI) sudah dikubur oleh Belanda sebagai Rebuplik Indonesia Serikat. Melalui mekanisme berdemokrasi Mochamad Natsir Ketua Fraksi Partai Masyumi menyampaikan pada tahun 1950 dan kemudian kembalilah Indonesia menjadi NKRI," tuturnya.
Atas dasar itu, ia pun menyesalkan jika dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia masih ada pihak-pihak yang mengidap Islamophobia. Padahal, umat Islam telah banyak memperjuangkan demokrasi.
"Inilah yang seharusnya selalu kita jaga dan kita kuatkan peran serta daripada umat Islam di Indonesia ini, dalam bisa menyelamatkan NKRI," demikian Hidayat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: