Kedatangan keduanya tak lain untuk melaporkan dugaan intimidas dalam ajang kongres GMNI ke-21 di Kota Ambon yang digelar 28 November-2 Desember.
"Langkah pertama kami saat ini adalah upaya pengamanan kader-kader kami yang terjebak dalam forum kongres," kata Ketua Umum DPP GMNI, Robaytullah K. Jaya dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/12).
Ia menjelaskan, sejumlah pihak diduga melakukan intimidasi sejak awal pembukaan kongres, bahkan muncul pula dugaan upaya penggagalan kongres.
Tindakan inkonstitusional juga diduga dilakukan oleh oknum pengurus DPP GMNI dengan memaksakan kongres berjalan tanpa mengizinkan peserta yang sudah dinyatakan sah masuk ke dalam sidang kongres.
"Hal inilah yang kemudian memaksa saya dan ketua umum untuk menjalankan tanggung jawab moril. Sayangnya tindakan mereka semakin di luar kendali yang bahkan posisi saya dan ketum tidak dihargai," ujar Sekjen DPP GMNI, Clance Teddy.
Berdasarkan laporan yang diterimanya dari peserta, kongres tidak kondusif dan membutuhkan penanganan evakuasi terkait pengamanan dan psikologis peserta.
BERITA TERKAIT: