Dengan kata lain, membangun umat yang berkualitas, kemampuan untuk
tabayun digital perlu dimiliki para individu di dalamnya.
Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan antara Founder Visi Indonesia sekaligus CEO MataAir Group, Muhammad Abdul Idris bersama Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatul Ilmi (STAIMI) Depok, Drs Asep Kusnadi di Kantor Visi Indonesia bilangan Senen, Jakarta, Rabu (17/7).
Dalam acara tersebut, kedua lembaga mendatangani perjanjian kerja sama peningkatan pendidikan, pelatihan, dan penelitian serta peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan kelas menulis dan komunikasi.
Kerja sama ini merupakan salah satu langkah kongkret kedua belah pihak mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia yang menjadi salah satu prioritas pemerintah.
“Saat ini isu yang paling penting dan sering diutarakan pemerintah adalah kualitas sumber daya manusia. Di tengah upaya mempersiapkan pemerintah menciptakan SDA yang siap kerja dan berusaha, tantangan utamanya adalah seberapa mampu mereka mengolah dan menyampaikan pengetahuan dan kesiapan mereka melalui teknologi digital,†kata Idris.
Idris berharap, kerja sama ini juga dilakukan lembaga maupun organisasi kemasyarakatan lainnya. Kegiatan yang dirumuskan oleh MataAir Group melalui Lembaga Visi Indonesia dan STAIMI diharapkan dapat menciptakan SDA yang tidak hanya siap kerja dan berusaha, tapi juga mampu ber-
tabayun digital.
“Semoga lembaga ataupun organisasi yang lain bisa melakukan hal yang sama. Kolabrasi ini akan mampu meningkatkan digital literasi atau saya menyebutnya
tabayun digital yang merupakan tantangan besar SDM kita,†lanjut Idris.
Di kesempatan yang sama, Asep Kusnadi merasa senang bisa bekerja sama dengan Visi Indonesia. Baginya, kerja sama kelas menulis dan komunkasi yang akan diselenggarakan minggu ini merupakan
ijtihad kampusnya membantu menciptakan SDM Indonesia yang berkualitas.
“Ini juga
in-line dengan dua jurusan utama di kampus kami, yakni Dakwah Komunikasi dan Ekonomi Islam. Saat ini persaingan global semakin ketat dan membutuhkan SDM yang berkualitas. Untuk itu, kami berharap kerja sama ini benar-benar bisa memberikan kemanfaatan,†terangnya.
Nantinya, ia berharap kerja sama tidak hanya berhenti pada kelas menulis dan komunikasi, tapi bisa berlanjut pada kegiatan-kegiatan lainnya.
Di kontak melalui telpon seluler terkait kerja sama dan rencana kegaitan ini, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Asrorun Niam menyatakan bahwa dirinya mendukung penuh kegiatan tersebut. Baginya, apa yang diinisiasi oleh dua lembaga tersebut perlu dikembangkan ke depannya guna menelurkan program-program lanjutan lainnya.
“Kegiatan pelatihan tersebut mendorong penyiapan kompetensi dasar kerja, khusunya di bidang literasi digital. Itu kita support penuh," tegasnya.
Kelas Menulis dan Komunikasi sendiri akan dilaksanakan 26-28 Juli 2019 di Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatul Ilmi Depok yang akan diikut 100 orang melalui seleksi ketat. Pendaftaran kegiatan ini sudah dibuka sejak awal Juli dan ratusan pemuda telah mendaftar.
Selama tiga hari, para peserta terpilih akan mendapatkan materi, seperti
digital communication,
digital journalism,
public speaking, dasar-dasar jurnalistik, pengelolaan
website, manajemen media sosial dan konten kreatif, pembuatan presentasi, dan pengelolaan data.
Selain bekerja sama dengan STAI Madinatul Ilmi, kegiatan ini didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
BERITA TERKAIT: