Ekspedisi yang berlangsung mulai 12 Juli hingga 17 Agustus 2019 itu akan menyusuri beberapa daerah di sepanjang pantai selatan (pansela) Jawa dari Jawa Timur, hingga Banten yang berpotensi tsunami.
“MDMC sebagai lembaga di bawah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang memiliki mandat untuk mengkoordinasikan bencana turut serta dalam kegiatan ini,†ujar Koordinator Divisi Pengurangan Risiko Bencana dan Kesiapsiagaan (PRBK) MDMC, Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Jumat (12/7).
Budi menjelaskan bahwa selama ekspedisi, MDMC akan berpartisipasi dalam meningkatkan kesiapsiagaan desa dan masyarakat dari ancaman tsunami.
Selama ini, urainya, ada sebanyak 5.744 desa atau kelurahan yang berada di daerah rawan tsunami. Sehingga dibutuhkan peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah berpotensi bencana.
“Di sepanjang titik pelaksanaan Ekspedisi Destana Tsunami, MDMC memfokuskan di 33 titik lokasi dalam keseluruhan segmen dari Jawa Timur hingga Banten,†terangnya.
Berbagai kegiatan yang mendukung ekspedisi akan digelar MDMC dengan menggandeng MDMC daerah dan wilayah.
Dalam hal ini, MDMC akan memberikan pengetahuan dan informasi terkait gempa bumi dan tsunami bagi masyarakat desa di sekitar pantai, amal usaha di bidang pendidikan, dan kesehatan.
“MDMC juga mengkoordinasikan relawan di daerah untuk terlibat sosialisasi kesiapsiagaan pada masyarakat, termasuk sosialisasi fikih bencana dan simulasi sekolah aman bencana,†pungkas Budi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: