Cegah Pelecehan Seksual, Sistem Rekrutmen Grab Harus Diperbaiki

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Kamis, 24 Januari 2019, 16:48 WIB
Cegah Pelecehan Seksual, Sistem Rekrutmen Grab Harus Diperbaiki
Pelaku asusila/Net
rmol news logo Pengungkapan kasus pencabulan yang melibatkan mitra driver harus menjadi perhatian serius Grab Indonesia.

Hal ini seiring penangkapan mitra driver Grab, Yulianto (40 tahun), yang diduga mencabuli penumpangnya yang masih berusia 14 tahun di Jombang Jawa Timur pada Oktober lalu.

Co Director Hollaback! Jakarta, Anindya Restuviani menilai peristiwa pelecehan itu tidak boleh dianggap sepele. Sebab, telah kerisauan dan menambah catatan buruk bagi Grab Indonesia dalam menangani pelecehan seksual terhadap penumpang perempuan.

Vivi, sapaan akrabnya, meminta Grab Indonesia memperbaiki sistem perekrutan mitra pengemudi. Salah satunya dengan menganalisa psikologi dan jejak rekam calon mitra driver.

“Ingat, pencabulan itu, telah menimbulkan trauma bagi korban,” ujarnya kepada wartawan,

Sementara itu, Konselor Yayasan Pulih, Wawan Suwandi juga mengimbau kepada Grab untuk meningkatkan sistem perekrutan mitra. Dia tidak ingin kasus serupa kembali terjadi pada penumpang Grab.

“Grab harus meng-up grade sistem keamanan agar pelecehan seksual kepada perempuan tidak terulang lagi,” tegasnya.

Kasus pencabulan yang dilakukan Yulianto terjadi pada Jumat (18/1) lalu di wilayah Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang Kota.

Korban hendak pulang ke wilayah Kecamatan Peterongan. Karena tidak yang menjemput usai belajar kelompok, korban memesan ojek online.

Yulianto mendapatkan order tersebut. Di tengah perjalanan pelaku mengajak korban ke rumah kakaknya. Di tempat itu, pelaku diduga melakukan perbuatan asusila kepada korban. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA