Peralatan Deteksi Dini Indonesia Masih Kalah Jauh Dari Jepang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Rabu, 26 Desember 2018, 15:14 WIB
Peralatan Deteksi Dini Indonesia Masih Kalah Jauh Dari Jepang
Ilustrasi/Net
rmol news logo Peralatan penunjang milik Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika sangat memprihatinkan.
Bahkan jumlahnya kurang dari satu persepuluh dengan yang dimiliki negara Jepang.
"Misalnya seperti seismometer untuk mengukur gempa dan erupsi kita hanya punya 175 unit sedangkan Jepang memiliki total hingga 1000 lebih. Jadi perbandingannya sepersepuluhnya dengan kita," ungkap anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/12).

Menurut politisi Partai Gerindra itu, padahal wilayah Jepang hanya 377.972 kilometer persegi, sementara Indonesia luasnya mencapai 5,9 juta kilometer persegi. Sedangkan untuk gunung api di Jepang hanya berjumlah 118 sedangkan di Indonesia mencapai 147.

Bambang menilai, sudah sepatutnya Indonesia memiliki peralatan deteksi dini aktifitas gunung api dan gempa bumi yang lebih banyak ketimbang Jepang.

"Frekuensi terjadinya bencana di kita lebih besar dibanding Jepang. Seharusnya peralatan kita lebih banyak," imbuhnya. [wah]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA