Ingat Pesan Soeharto, Mbak Tutut Ajak Teladani Kesabaran Rasulullah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 23 Desember 2018, 12:08 WIB
Ingat Pesan Soeharto, Mbak Tutut Ajak Teladani Kesabaran Rasulullah
Siti Hardiyanti Rukmana/Dok
rmol news logo Siti Hardiyanti Rukmana atau akrab disapa Mbak Tutut ingat pesan almarhum ayahnya, Soeharto untuk tidak menjadi pribadi yang pendendam.

Sabar, kata putri sulung presiden ke-2 RI itu, merupakan salah satu akhlak yang diajarkan Rasulullah kepada umatnya.
 
"Waktu Bapak berhenti jadi presiden kami anak-anaknya dipanggil," tutur Mbak Tutut bercerita dalam acara Maulid Nabi di Masjid Darusaalam, Fatmawati, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Kehadiran Mbak Tutut sekaligus dalam rangka memenuhi undangan dan bersilaturahim dengan jamaah Majelis Taklim Faqihatuddin.

Kala itu Soeharto pun mengutarakan niatannya berhenti dari jabatan presiden kepada anak-anaknya.

"Kenapa Bapak berhenti, karena sudah diminta rakyat," ulas Tutut mengingat kembali kejadian 20 tahun silam.

Pernyataan Soeharto membuat anak-anaknya terkejut, "Pak kenapa, Bapak tidak melakukan sesuatu, karena yang sayang Bapak juga banyak," ujar Tutut.

"Jangan kalau diteruskan nanti bisa perang saudara," ujar Soeharto.

Di sela-sela perbincangan itu, Soeharto sempat berpesan kepada putra-putrinya. Dia ingin anak-anaknya menjadi pribadi penyabar. Ia juga meminta agar mereka tidak menjadi pendendam.
"Sampai saat ini kami terus mengikuti kata Bapak, ingat sabar dan jangan dendam," tutur Tutut.

Tutut merasa bersyukur karena lahir dari seorang ayah dan ibu yang teguh memegang ajaran Rasulullah.

"Bapak ternyata mengikuti apa kata rasul yang selalu sabar dan tidak pernah dendam. Alhamdulillah, saya lahir dari orang tua saya yang demikian," tuturnya.

Pada kesempatan itu, tak sedikit jamaah yang curhat kepada Tutut. Mereka mengatakan rindu dengan kepeimpinan Soeharto. Salah satunya Maimunah, seorang jamaah asli Tegal. Ia merasa kepresidenan sekarang ini jauh kualitasnya dibanding 32 tahun lalu. Maimunah mengungkapkan perasaannya sambil menahan tangis. Berkali-kali Tutut merangkul Maimunah menenangkannya.

Pimpinan Majelis Taklim Faqihatuddin, Umanah Hulwani Hidayat merasa senang Tutut bersedia memenuhi undangannya

"Ada sekitar lima ribu jamaah yang hadir, mudah-mudahan terlepas semua capeknya. Kemaren kita cuma bisa lihat Mbak Tutut di televisi doang, sekarang  ayo dipandangi," katanya mencairkan suasana jamaah.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA