Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, peringatan Maulid Nabi menjadi ikhtiar umat untuk mengekspresikan rasa syukur, gembira dan cinta, karena jasa besar sang Nabi untuk manusia dan kemanusiaan.
Untuk itu, dia mengajak umat membangkitkan kembali rasa kemanusiaan. Di mana, hati dan jiwa perlu dibangkitkan dari keterpurukan dan kegelapan akibat perilaku keakuan, keangkuhan, serta cinta dunia, baik dalam popularitas, kedudukan, sifat rakus dan lainnya.
"Mari kita beragama dengan cinta dan kasih kepada sesama. Beragama tanpa cinta akan hampa tak bermakna. Sebaliknya, bercinta tanpa agama tak akan kekal bahagia," kata Lukman Hakim.
Dia mengatakan, rasa cinta akan memberi energi positif untuk mengikuti jejak langkah orang yang dicintai. Cinta itu pula yang akan meleburkan dalam kebersamaan.
"Salah satu rahasia kesuksesan dakwah Nabi adalah kepemimpinan yang berlandaskan cinta kepada sesama, penuh kasih sayang dan lemah lembut dalam bingkai semangat persaudaraan," ujar Lukman Hakim.
Menurutnya, sifat lembut bukan memperlihatkan lemah, justru tersimpan kekuatan. Sifat lemah lembut melahirkan simpati sehingga orang akan mendekat dan merapat kepadanya.
"Sifat kasih sayang dan lemah lembut Nabi menjadi magnet bagi banyak orang. Bahkan mengubah lawan menjadi kawan," kata Lukman Hakim.
Dia menambahkan, indikator kuatnya keimanan seseorang, salah satunya terlihat dari rasa kepedulian sosial. Yang mana, keimanan sejati harus dibuktikan dengan cinta kepada sesama dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
"Beragama tanpa rasa dan nilai kemanusiaan akan membuatnya hampa," jelas Lukman Hakim dalam keterangannya.
[wah]
BERITA TERKAIT: