Dari 206 personel, lima orang diantaranya anggota DVI Polri dan 41 lainya merupakan penyelam dari Basarnas Spesial Grup (BSG)
"Kapal yang berangkat 12 unit, pesawat dua unit dan ambulan sedia lima unit," kata Kabag Humas Basarnas, Suhri N.N. Sinaga, Sabtu (10/11).
Sebelumnya, Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen Nugroho Budi Wirianto menyatakan operasi masih fokus pada pencarian dan evakuasi korban, serta pencarian bagian dari blax box yakni Cocpit Voice Recorder (CVR) yang belum ditemukan. CVR menyimpan rekaman pembicaraan pilot di kokpit.
Sementara untuk pertimbangan dilanjutkan tidaknya pencarian, Nugroho menyatakan tergantung dari hasil analisis di lapangan hari ini, termasuk hasil evaluasi selama pencarian beberapa hari kebelakang.
"Untuk perpanjangan nanti kita akan laksanakan evaluasi dan analisis. Sehingga besok siang atau sore (hari ini) baru ada keputusan," ujar Nugroho di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (9/11).
Sejauh ini Tim Sar gabungan telah menemukan bagian black box lainnya yaitu Flight Data Recorder (FDR) yang merekam data-data penerbangan pesawat. Kedua bagian black box itu penting untuk mengungkap tabir penyebab pesawat berlambang singa merah itu terjatuh.
Untuk evakuasi korban, Tim SAR gabungan telah mengirimkan 196 kantong jenazah ke tim DVI Mabes Polri. Sejauh ini sudah 77 jenazah teridentifikasi dari total 189 penumpang dan kru pesawat, masih ada 112 korban yang masih perlu diidentifikasi.
Kejadian ini bermula dari jatuhnya pesawat tersebut pada Senin (29/10) lalu. Pesawat tujuan Jakarta-Pangkalpinang itu dinyatakan hilang kontak dan jatuh di perairan Tanjung Kawarang, Jawa Barat.
[rus]
BERITA TERKAIT: