Anggota Majelis Syuro DPP PKS Triwisaksana bahkan menilai uji kelayakan dan kepatutan itu sebagai hal yang buang-buang waktu.
"Menurut saya ada
fit and propertest berpotensi memperpanjang penetapan wagub," ujar wakil ketua DPRD DKI itu saat dihubungi, Rabu (17/11).
Sani, sapaan akrabnya, juga mengaku belum tahu tolak ukur dari uji kelayakan tersebut.
Tolak ukur itu sendiri, sambungnya, harus disepakati kembali oleh kedua partai tersebut. Artinya, waktu penggantian wakil gubernur DKI Jakarta semakin memakan waktu.
"Tolak ukur lulus test apa? harus disusun lagi disepakati lagi," tukas Sani.
[ian]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: