Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Blora ini adalah untuk yang pertama kalinya. Pemegang KKS atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dapat membeli berbagai kebutuhan pangan di Warung Gotong Royong elektronik (e-Warong), pengganti rastra yang bekerjasama dengan pemerintah.
Djoko menegaskan, KKS hanya bisa digunakan untuk membeli beras dan telur saja. Jika masih ada sisa saldo di dalam kartu, maka dilarang digunakan untuk membeli barang lainnya. Harus tetap untuk membeli telur atau beras meski dalam jumlah sedikit.
Bupati juga meminta agar pemilik e-warong tidak menjual beras impor kepada KPM.
“Saya minta yang dijual adalah beras lokal Blora. Jangan ambil beras dari luar. Kita ini surplus beras, jadi belilah beras petani kita sendiri untuk kebutuhan e-Warong. Begitu juga telur,†ucapnya.
Bupati mengatakan, bantuan yang biasanya berbentuk beras sejahtera atau rastra, kini diganti non tunai dengan kartu KKS yang bisa dibelanjakan untuk kebutuhan pangan sesuai kebutuhan.
"Jenengan semua cukup memakai kartu yang seperti ATM ini, tinggal digesek, masukkan nomor PIN nya untuk membeli beras dan telur,†ujar Bupati.
Ditambahkan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Blora, Sri Handoko, keluarga penerima manfaat (KPM) di Blora sebanyak 75.534.
Mereka terdiri dari 40.052 KPM PKH dan 35.582 KPM non PKH. Setiap bulannya masing-masing KPM akan menerima bantuan senilai Rp 110 ribu di dalam kartu KKS yang dikerjasamakan dengan Bank BNI 46 dan dibelanjakan di e-Warong.
“Masing-masing e-Warong akan melayani sekiar 250 KPM di setiap desa,†jelas Sri Handoko.
[yls]
BERITA TERKAIT: