Diperkirakan 8.000 orang baik peserta maupun pelatik dari 32 provinsi mengikuti lomba ini. Mereka sebagian besar adalah tokoh-tokoh umat yang berkarya di daerah masing-masing.
Kegiatan ini inisiasi Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) dan Kementerian Agama yang bekerja sama dengan panitia lokal di Maluku. LP3KN sendiri merupakan lembaga yang direstui oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan difasilitasi oleh pemerintah.
"KWI mendukung dari sisi gerejanya dan negara dukung dari sisi anggaran serta akomodasi, kami-kami panitia dari sosialnya," ujar Ketua Umum Pesperani, Adrianus Meilala di Gedung Karya Pastoral, Gereja Katedral Jakarta, Selasa (16/10).
Penyelenggaraan Pesperani bertujuan agar umat katolik mampu bersaing dalam tarik suara, di samping itu menumbuhkan rasa persaudaraan satu sama lain. Uniknya dalam kepanitiaannya dibantu umat-umat lintas agama.
"Bahkan saudara-saudara kita yang beragama muslim, Protestan itu turut membantu kita dalam menyiapkan ini. Karena mereka mendukung penuh kegiatan Pesparani ini," tambah Adrianus.
[wid]
BERITA TERKAIT: