Misalnya, ketika 30 personel gabungan Batalyon Infanteri (Yonif) 713/Satyatama dan Yonif 714/Sintuwu Maroso dari Kodam XIII/Merdeka, bersama Basarnas mengevakuasi seorang remaja dari reruntuhan bangunan di Perumnas Balaroa, Palu.
Kepala Penerangan Kodam XIII/Merdeka, Kolonel Inf Muhammad Thohir, menceritakan, tim berhasil mengevakuasi anak berumur 15 tahun itu pada Minggu (30/9) pukul 23.00 Wita.
"Anak tersebut tertanam di antara reruntuhan bangunan dan tertindih mayat ibunya," ujar Thohir dikutip dari siaran pers Dispenad.
Proses evakuasi dimulai pukul 08.00 Wita dan baru berhasil menjelang tengah malam. Butuh waktu lama karena penyelamatan itu terkendala genangan air dan mayat ibunya yang menimpa kaki anak tersebut.
Kapendam mengungkapkan, upaya prajurit Kodam XIII/Merdeka bersama tim gabungan mengevakuasi dan menyelamatkan korban yang masih selamat terus dilakukan.
Dipimpin langsung Pangdam XIII/Merdeka, Mayjen TNI Tiopan Aritonang, Kodam XIII/Merdeka telah mengirimkan 4 SSK ke lokasi bencana, yang terdiri dari 2 SSK Yonif 713/Satya Tama dan 2 SSK Yonif 714/Sintuwu Maroso ditambah 15 anggota tim medis.
Kolonel Inf Muhammad Thohir menyampaikan, TNI juga mengerahkan pasukan dari Pulau Jawa bersama Kodam XIV/Hasanuddin untuk mempercepat proses pencarian korban.
“Ini tugasnya membantu kesehatan, pengobatan, dan sebagainya, termasuk tenda kesehatan di lapangan dan dapur umum," pungkasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: