Kasus ini dinilai sebagian pihak menilai lemahnya pengawasan Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan kasus ini bersifat personal. Ia, tak sepakat jika Kapolrestabes Medan layak dicopot akibat ulah anak buahnya itu.
“Dan resikonya tanggung sendiri. Itu personal. Siapa yang berbuat dia harus dapat sanksi sendiri,†kata Edi saat dihubungi
Kantor Berita Politik, RMOL, Rabu (5/9).
Ia berpendapat, oknum tersebut layak mendapatkan sanksi yang berat, jika perlu dipecat sebagai anggota Polri lantaran perbuatannya telah mencoreng korps Bhayangkara.
“Oknum yang berbuat proses berat dan pecat bila terbukti,†tegasnya.
Video pertama dilakukan oleh oknum Bripka HG yang bertugas di Polsek Helvetia. Video kedua yakni Aipda T yang disebut bertugas di Polsek Medan Area.
Ketua Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (Masika ICMI) Orwil Sumatera Utara Rizky Emiliya, mengatakan kasus itu membuktikan lemahnya Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto dalam memimpin.
Ia juga meminta Kasat Narkoba AKBP Rafael Shandy bertanggungjawab atas maraknya peredaran narkoba di Kota Medan, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, dimana salah satu pengunjung di diskotik NewZone tewas karena over dosis.
[jto]
BERITA TERKAIT: