Silaturrahmi Ignasius Jonan Dengan Kiai Nawawi Penuh Keakraban

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Minggu, 08 April 2018, 14:16 WIB
Silaturrahmi Ignasius Jonan Dengan Kiai Nawawi Penuh Keakraban
Foto: RMOL
rmol news logo . Akrab dan gayeng. Itulah suasana ketika Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, bersilaturrahmi dengan KH. A Nawawi Abdul Djalil, pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (7/4).

Kiai Nawawi adalah salah satu kiai sepuh kharismatis di Jawa Timur. Ponpes Sidogiri merupakan salah satu pesantren terbesar dan tertua yang sudah berdiri sejak tahun 1745.

Pertemuan selepas maghrib itu berlangsung akrab, gayeng, diselingi canda dan tawa. Keduanya lebih banyak bercakap dalam bahasa Jawa. Kiai Nawawi menyampaikan penghargaan kepada Jonan atas kontribusinya yang bermanfaat besar untuk pesantren.

Kiai Nawawi mengundang Jonan untuk kembali ke Sidogiri dengan waktu yang lebih luang.

Silaturahmi berlangsung di sebuah mushala di lingkungan pesantren Sidogiri di Kecamatan Kraton, Pasuruan, seusai Jonan meresmikan Instalasi Biogas Skala Komunal di Pondok Pesantren Al Yasini, tidak jauh dari Sidogiri.

Instalasi Biogas Skala Komunal yang diresmikan Jonan terdiri dari 50 unit water closet (WC), 1 unit IPAL, 1 digester biogas berukuran 2 X 12 m3 tipe fixed dome beton, 2 unit lampu biogas dan 4 kompor biogas.

Instalasi ini dibangun oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, rampung pada Agustis 2017. Dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak bagi 3.000 santri.

"Saya sangat salut bahwa pondok pesantren menjadi pelopor energi baru terbarukan, pelopor modernisasi energi di Indonesia. Tidak semua wilayah Indonesia mau membangun," kata Jonan saat peresmian, seperti dalam keterangan kepada redaksi, Minggu (8/4).

Menurut Jonan, Kementerian ESDM selain membangun biogas komunal di berbagai tempat, juga membangun instalasi energi terbarukan lainnya, serta sumur bor air tanah skala besar.

"Pondok manapun kalau berkenan, kita akan bangun. Ini APBN, uangnya rakyat harus kembali ke rakyat. Pesantren Al Yaisni kalau mau dibangun sumur bor untuk 3.000 santri, kita akan bangun. Kalau mau dibangun listrik tenaga surya, kalau para kiai setuju, langsung kita bangun. Saya bawa semua ahlinya ke sini," terangnya.

Pengasuh PP Al Yasini, KH. A Mujib Imron mengatakan pembangunan biogas komunal tersebut sangat besar manfaatnya bagi santri.

"Saya sampaikan terima kasih pada Pak Menteri. Bantuan ini sangat bermanfaat. Bayangkan di sini ada 3.000 santri, dengan penambahan 50 WC mereka jadi tak terlambat masuk sekolah," katanya.

Selain itu, bantuan tersebut bisa menghemat biaya operasional pesantren serta menjaga kebersihan lingkungan. Mewakili para santri, ia mengucapkan terima kasih pada Kementerian ESDM.

"Terima kasih. Limbah (tinja) jenengan (kamu) semua setiap hari bisa jadi sumber energi terbarukan," ungkap Kiai Mujib merujuk pada ribuan santrinya yang ikut menyambut Jonan.

Menandai peresmian, Jonan  meninjau lokasi biogas komunal, dan menjajal kompor biogas dengan memasak telur ceplok. Telur ceplok buatan Jonan diberikan kepada para kyai yang hadir.

Sumur Bor Air Bawah Tanah

Sebelum tiba di Pasuruan, siang harinya Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan penggunaan 53 sumur bor air bawah tanah (ABT) untuk 18 kabulaten di Jawa Timur. Peresmian dipusatkan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Desa Suci, Kecamatan Panti, Jember. Jonan menyatakan keberadaan sumur bor air tanah itu bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih.

"Satu sumur bor ini debitnya bisa dua liter per detik, bisa melayani tiga ribu jiwa. Untuk MCK dan untuk masak," terang Jonan.

Pembangunan 53 sumur bor di Jatim ini menggunakan APBN tahun 2017. Satu sumur bor air tanah memerlukan biaya Rp 400 juta hingga Rp 500 juta. "Tapi manfaatnya besar sekali," kata Jonan.

Pebangunannya dikerjakan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM. Selain di Jawa Timur, sumur bor air tanah juga dibangun di daerah lain yang sulit air. Pekan lalu Jonan meresmikan 24 sumur serupa untuk Jawa Barat, dipusatkan di Tasikmalaya. Sebelumnya Jonan meresmikan sumur bor air tanah untuk NTT, dipusatkan di Pulau Alor.

Tahun anggaran 2018 ini Badan Geologi Kementerian ESDM akan membangun 500 sumur bor air tanah di sejumlah lokasi sulit air di berbagai kabulaten/kota. [rus/***]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA