Pilgub NTT Rawan Ditunggangi Pebisnis Kakap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Jumat, 16 Februari 2018, 13:27 WIB
Pilgub NTT Rawan Ditunggangi Pebisnis Kakap
Foto/Net
rmol news logo . Pilgub NTT 2018 tidak akan menyelesiakan masalah krisis bagi rakyat NTT, dan tampaknya cuma dimanfaatkan untuk merebut kuasa bagi segelintir elit dan politisi, bahkan berpeluang ditunggangi korporasi besar dan pemodal untuk melanggengkan bisnisnya.

Begitu disampaikan oleh pengkampanye Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Melky Nahar dalam diskusi media di kantor Jatam, kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).

"Ada transaksi politik bagi warga NTT yang perlu diwaspadai di sana," ujarnya.

Hal ini, kata Melky, cukup beralasan mengingat NTT hingga saat ini dikepung oleh berbagai investasi berbasis lahan berskala besar seperti pertambangan dan perkebunan. Dalam konteks perkebunan, sambung Melky, masih terdapat 309 izin tambang yang menyebar di 17 kabupaten di NTT.

"Kehadiran tambang ini merampas lahan dan merusak hutan, mencemari air dan pesisir pantai, bahkan tidak sedikit warga dikriminalisasi hingga berujung kepada penjara hanya karena membela tanah airnya," kata Melky.

Selain tambang, di NTT juga dikepung oleh investasi perkebunan yang terjadi di Sumba Timur, disana sedikitnya ada tiga perusahaan besar yang berada di bawah PT Djarum Group yang mengkapling hampir 50 ribu hektare lahan.

"Kehadiran perusahaan perkebunan di Sumba Timur itu telah merampas lahan, hutan dan situs budaya disana masyarakat adat," ujar Melki.

Jatam berpandangan, di balik kontestasi Pilgub NTT, para pebisnis dan perusahaan besar itu diduga kuat ikut bermain melalui praktek ijon politik guna mendapat jamiman kenyamanan dan keberlangsungan investasi mereka di daerah.

"Salah satu pendekatan yang sudah lazim terjadi yaitu dengan menunggangi dan mengendalikan para kandidat melalui pembiayaan pencalonan dan kampanye," pungkas Melky.

Pilgub NTT sendiri bakal diramaikan oleh empat pasang Cagub-Cawagub, mereka yaitu pasangan bakal cagub dan cawagub Esthon L Foenay-Christian Rotok (Esthon-Chris) diusung oleh Partai Gerindra yang memiliki 8 kursi dan PAN 5 kursi, total 13 kursi.

Pasangan Benny K Harman-Benny A Litelnoni (Harmoni) diusung Partai Demokrat yang memiliki 8 kursi, PKPI 3 kursi, dan PKS 2 kursi, totalnya 13 kursi.

Selanjutnya pasangan Marianus Sae-Emmilia Nomleni (Marianus-Emmi) diusung PDI-P 10 kursi dan PKB 5 kursi, totalnya 15 kursi.

Kemudian pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Joseph Nae Soi (Victory-Joss) adalah bakal cagub dan cawagub NTT yang memiliki kursi terbanyak yakni Partai Nasdem 8 kursi, Partai Golkar 11 kursi, dan Hanura 5 kursi, totalnya 24 kursi. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA