Hasil Monitoring BMKG Tidak Ada Gempa Susulan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 23 Januari 2018, 15:13 WIB
rmol news logo . Wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempabumi tektonik, Selasa (23/1), pukul 13.34 WIB.

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) dengan koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT.

"Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Kota Muara Binuangeun, Cilangkahan, Lebak, Banten pada kedalaman 61 km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Moch. Riyadi dalam keterangan resminya.

Adapun dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, II SIG-BMKG (IV-V MMI).

"Gempabumi selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indonesia-Australia ke bawah Lempang Eurasia," ujar Riyadi.

Hingga pukul 13.46 WIB tadi, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

"Kepada masyarakat di sekitar wilayah Cilangkahan Lebak dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," demikian Riyadi. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA