"Sedangkan lima nama denÂgan pertanyaan tertutup adalah Mularis Djahri 25,4 persen disusul Harnojoyo 23,1 persen, Sarimuda 22,3 persen, Lury Elza Alex 8,5 persen, Fitrianti Agustinda 4,2 persen dan Yudha Pratomo Mahyudin 1,6 persen," beber peneliti LSPI Rachmayanti Kusumaningtyas diidampingi Korwil LSPI Indonesia Barat, Muchar S Shihab, di Jakarta, kemarin.
Rachmayanti mengungkapÂkan, modal dukungan masing-masing kandidat masih amat lemah. Bahkan, kata dia, jika dikalkulasi secara keseluruhan, total dukungan pemilih militan (
strong supporter) semua kandiÂdat baru mencapai 31,5 persen.
"Temuan ini mengindikasiÂkan, perpindahan dan perubaÂhan dukungan pemilih sangat mungkin terjadi.
Swing Voters atau pemilih mengambang yang masih ragu dengan pilihannya saat survei dilakukan masih sanÂgat tinggi, mencapai 79,4 persen dari total pemilih," katanya.
Kata Rachma, dukungan yang dimiliki para kandidat terlihat belum ajeg, atau belum ditopang kuat dengan modal dukungan pemilih militan yang kokoh. "Modal dukungan pemilih militan Mularis Djahri hanya sebesar 9 persen, dari 25,4 persen elektabiliÂtasnya. Angka lebih tinggi sedikit dari pemilih militan Harnojoyo yang mencapai 8,5 persen dari 23,1 persen elektabilitasnya dan pemilih militan Sarimuda sebesar 8,6 persen dari 22,3 persen elektaÂblitasnya," pungkasnya.
Muchtar S Shihab menamÂbahkan, survei ini memberi gambaran telah terjadinya pergÂerakan suara di lapangan. Data menunjukan adanya peningkatan signifikan pada elektabilitas Mularis Djahri. Pada survei LSPI 28 April sampai 4 Mei 2017 lalu, Mularis Djahri memperoleh 18,1 persen menjadi 25,4 persen meningkat sebanyak 7,3 persen dalam empat bulan.
"Ini bisa jadi merupakan dampak kampanye di sosial media yang lumayan massif dan keberhadiran kandidat di masyarakat yang sangat intens. Mularis kini berada di posisi teratas terpaut amat sangat tipis dengan Harnojoyo, sementara Sarimuda terpelanting ke posisi tiga tapi masih dalam rentang margin error," ujarnya.
Survei ini menggunakan meÂtode multistage random samÂpling dengan 820 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Adapun margin of error sebesar ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95persen. ***
BERITA TERKAIT: