Dulu Penjajah Diusir, Sekarang Narkoba Masuk Ke Pelosok Kampung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Sabtu, 02 September 2017, 11:34 WIB
Dulu Penjajah Diusir, Sekarang Narkoba Masuk Ke Pelosok Kampung
Foto/Net
rmol news logo . Perlu membangun jaringan untuk melawan narkoba. Pasalnya, obat terlarang tersebut kini sudah kronis hingga merebak ke pelosok-pelosok desa.

"Indonesia zaman dulu mampu mengusir penjajah, namun sekarang narkoba mampu masuk ke pelosok pelosok kampung," kata Presiden Pemuda Melawan Narkoba (PMN) Tamrin Barubu dalam sebuah diskusi panel, baru-baru ini.

Jelas Tamrin, persoalan yang dihadapi saat ini adalah diduga ada oknum yang bermain di balik peredaran narkoba.

"Kalau memang ada niat seluruh pejabat daerah maka narkoba bisa dihanguskan tapi narkoba masih banyak, beredar ini artinya ada mafia, maka lawan utama kita adalah mafia," imbuhnya.

Saat ini, tambah Tamrin, kunci utamanya adalah menyatukan persepsi bagaimana melawan oknum-oknum tersebut. "Srateginya nanti perlu ada program untuk membahas ini," terangnya.

Pemuda Melawan Narkoba (PMN) bekerjasama dengan Indonesian Pillar Institute (IP Institute) menggelar diskusi panel 'Refleksi Idul Kurban dan Korban Narkoba' di Jakarta pada 31 Agustus 2017. Panelis lain, Sekretaris LP Ma'arif NU Yaitui Harianto Oghie dan Ketua Umum IP Institute Abdul Rauf.

Dalam forum tersebut, Abdul Rauf mengungkapkan, kekuatan kita ada di pelajar dan pemuda. Bila mereka terjerat narkoba maka generasi akan rusak. Intinya, Indonesia jadi lemah karena kekuatan bangsa dimulai dari generasinya.

"Jadi menurut saya, menyelamatkan pemuda dari narkoba adalah menyelamatkan Indonesia," tukasnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA