Berkualitas, KPI Minta Program Wisata Budaya Dioptimalkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 24 Agustus 2017, 02:09 WIB
Berkualitas, KPI Minta Program Wisata Budaya Dioptimalkan
Net
rmol news logo Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyatakan, kehadiran program wisata budaya di televisi harus terus dioptimalkan. Tayangan tersebut dinilai dapat menguatkan integrasi nasional, meningkatkan perekonomian, serta memperkaya khazanah publik tentang kebhinnekaan dan keragaman Indonesia.

Hasil survei indeks kualitas program siaran televisi menunjukkan nilai tertinggi diperoleh program wisata budaya sebesar 3,30. Aspek penilaian pada program diantaranya transfer budaya nilai-nilai bangsa, pelestarian budaya dan kearifan lokal, serta penghormatan nilai-nilai kesukuan, agama, ras dan antar golongan.

"Program wisata budaya jangan hanya dimunculkan pada akhir pekan. Kualitas program ini sangat baik dan memiliki kontribusi besar dalam penanaman karakter kebhinnekaan," kata Ketua KPI Yuliandre Darwis dalam keterangannya, Kamis (24/8).

Hasil survei menunjukkan adanya apresiasi positif terhadap sinetron Dunia Terbalik yan ditayangkan stasiun RCTI. Penilaian berdasarkan kualitas dari panel ahli maupun responden menunjukkan sinetron tersebut mendapatkan nilai paling tinggi. Selain juga paling banyak ditonton oleh responden.

Penilaian positif atas Dunia Terbalik sejalan juga dengan penghargaan yang diberikan KPI dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada momentum Anugerah Syiar Ramadhan.

"Sinetron Dunia Terbalik mendapat anugerah Syiar Ramadhan 2017 sebagai program sinetron terbaik," ujar Yuliandre.

Menurutnya, hal itu menunjukkan terdapat titik temu antara selera masyarakat dengan kualitas ideal yang seharusnya hadir dalam sebuah program siaran, sebagaimana yang ditetapkan oleh regulasi. Untuk itu, KPI berharap rumah-rumah produksi dapat meningkatkan kreativitas dengan menghadirkan sinetron yang sarat nilai edukatif, relevan dengan kehidupan, serta menghormati nilai dan norma sosial di masyarakat.

"Apalagi sinetron selalu muncul setiap hari di layar televisi dan memiliki penonton yang banyak," kata Yuliandre.

Sementara, program infotainment atau hiburan yangg mendapatkan indeks paling rendah. KPI memutuskan untuk menghapus program tersebut dari katagori yang dilombakan pada Anugerah KPI 2017. Pada survei 2016 lalu, indeks tertinggi yang dicapai program infotainment hanya 2,79. Pada survei 2017 tahap satu sekarang indeksnya hanya mencapai 2,36 dengan penilaian terendah pada aspek penghormatan kehidupan pribadi serta penghormatan terhadap norma kesopanan dan kesusilaan.

KPI mengimbau hasil survei dapat menjadi rujukan bagi para pengiklan dalam menempatkan produk-produknya untuk dipromosikan.
"Program anak, wisata budaya, dan religi yang mencapai standar indeks berkualitas jumlah kehadirannya masih di bawah program lain yang justru indeksnya rendah seperti infotainment dan variety show," demikian Yuliandre.

Survei sendiri digelar KPI bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) dan 12 perguruan tinggi di 12 kota besar di Indonesia. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA