Demikian dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius dalam Rapat Koordinasi Kominda se-Sumatera Selatan, Kamis (3/8).
"Dalam membangun kewaspadaan terhadap radikalisme dan terorisme kita juga harus menyadari kehadiran radikalisme di tengah masyarakat Indonesia yang dinamis. Sementara kita juga menghadapi tantangan global terorisme yang luar biasa," ujarnya.
Suhardi menekankan optimalisasi fungsi Kominda dalam mendeteksi benih-benih terorisme dan radikalisme. Terlebih dengan akan dihelatnya Pilkada Serentak 2018 serta pesta olah raga Asian Games. Di mana, setiap keramaian dapat menjadi sasaran aksi terorisme.
"Kita berhadapan dengan ideologi dan target penyebarannya itu anak muda. Adanya radikalisasi di lingkungan remaja dalam tingkat keluarga dan pendidikan. Pola baru terorisme zaman sekarang pun menggunakan media sosial, bahkan ada rekrutmen terbuka dan baiat online," jelas mantan kepala Polda Jawa Barat itu.
Untuk itu, Suhardi mengingatkan agar Kominda dan kepolisian daerah selalu waspada akan bahaya yang dapat mengancam kedamaian masyarakat. Dan dapat mendukung keamanan masyarakat di masa mendatang.
"Kalau merasa ada gerak-gerik yang tidak biasa dari lingkungan sekitar kita lebih baik kita ingatkan dan laporkan. Karena lebih baik mencegah sebelum kejadian," tegasnya.
[wah]
BERITA TERKAIT: