Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi II Bandung Joni Martinus mengatakan, pihaknya terus mengimbau masyarakat yang melakukan perjalanan dengan kereta api tetap waspada terhadap tiket palsu.
"Karena masyarakat hanya akan menjadi korban dari oknum tidak bertanggung jawab," ujarnya kepada wartawan, Jumat (30/6).
Menurut Joni, tiket palsu tidak dapat terbaca oleh sistem barcode di pintu masuk keberangkatan atau boarding pass. Meskipun, tiket palsu dibuat semirip mungkin namun tiket asli mempunyai kode unik tersendiri yang akan terbaca oleh sistem di pintu masuk.
"Kalaupun misalnya ternyata tiket palsu lolos dari pintu boarding, saya pastikan akan terdeteksi di dalam kereta api, karena akan terjadi tempat duduk ganda. Jika hal ini terjadi, penumpang bertiket palsu pasti akan kami tindak tegas," jelasnya.
Joni menduga, adanya tiket palsu tidak lepas dari sitem percaloan dalam penjualan tiket. Namun begitu, dengan sistem berlapis praktik percaloan pun akan sulit berkembang.
"Praktik yang mungkin tumbuh subur saat ini adalah sistem perjokian. Di mana, ada beberapa orang yang menerima penitipan pembelian tiket dan meminta jasa atas tindakan tersebut," bebernya.
[wah]
BERITA TERKAIT: