AROPI: Kemenangan Anies-Sandi Bukan Dukungan Islam Radikal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Rabu, 10 Mei 2017, 05:14 WIB
AROPI: Kemenangan Anies-Sandi Bukan Dukungan Islam Radikal
Sunarto Cipto Harjono/RM
rmol news logo Kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017 bukan karena peran gerakan Islam radikal.

Demikian hasil riset Asosiasi Riset Opini Publik (AROPI) yang dirilis di Kantor LSI, di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (9/5).

"Jika Islam radikal didefinisikan, sebagai penganut Islam yang menginginkan negara Islam, maka jumlah mereka tidak lebih dari 10 persen saja, " ujar Pejabat Sementara Ketua AROPI, Sunarto Cipto Harjono.
‎
Penganut negara Islam di kalangan pemilih Jakarta hanya 9.80 persen saja. Sisanya 82,7 persen justru tidak menyetujui negara Islam diterapkan di Indonesia. Dan yang tidak menjawab atau rahasia sekitar 7,50 persen.

Dari hasil riset, lanjut Sunarto, memang dari pendukung negara Islam, mayoritas 85,20 persen memilih pasangan Anies-Sandi. Sedangkan pendukung demokrasi liberal seperti negara barat, mayoritas 77,30 persen mendukungan Ahok-Djarot. Namun pendukung tersebut hanyalah minoritas, di bawah 10 persen.

"Dari pendukung demokrasi Pancasila, sebanyak 67,80 persen mendukung Anies-Sandi, dan 23,80 persen mendukung Ahok-Djarot. Sisanya 8,40 persen tidak tahu atau rahasia," tandas Sunarto.‎

AROPI melakukan riset April sampai awal Mei 2017. Riset ini meliputi survei opini publik, analisis media, dengan metode standard multistage random sampling, wawancara tatap muka dengan jumlah responden 440, dan dengan margin of error 4,8 persen. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA