OSO Bernazar, Sembuh Dari Sakit Bangun Masjid Di Sukadana

Masjid Oesman Al-Khair memang dibangun atas inisiatif OSO sendiri. Keinginannya mendirikan masjid tersebut didasari nazar saat dia sakit.

Setelah membangun Masjid Raya Mujahidin di Pontianak, dia bergelut dengan berbagai penyakit yang memaksanya harus berobat ke luar negeri.

Untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut dia harus bolak-balik ke luar negeri untuk berobat. Dan akibat penyakit yang dideritanya itu, aktivitasnya sebagai salah satu pimpinan MPR dikurangi.

Ditengah berharap sembuh dari penyakit  itu, OSO bernazar kepada Allah. Dalam nazarnya dia berjanji kalau diberikan kesembuhan akan mendirikan masjid di Sukadana.

Ternyata doanya itu dikabulkan. OSO sembuh dari penyakitnya dan memulai melaksanakan nazarnya itu.

"Saya punya tanah di sebelah rumah. Saya bernazar mendirikan satu masjid lagi setelah membangun masjid Mujahidin di Pontianak," kata OSO kepada wartawan di kediamannya di Sukadana, Minggu (15/10).

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Setelah itu, dia pun menanyakan nama yang cocok diberikan kepada masjid setelah rampung dibangunnya. Oesman Al-Khair berarti kebaikan Oesman.

"Kepada saya beliau memberikan nama Oesman Al-Khair," ujarnya.

Tak banyak halangan atau hambatan dalam mendirikan masjid tersebut. Mungkin karena kesungguhannya melaksanakan nazarnya itu dan setahun kemudian masjid itu rampung.

Bertepatan dengan rampungnya masjid itu, perhelatan Sail Selat Karimata digelar dan dipusatkan di pantai Datok, Kayong Utara. Dan Presiden Jokowi dipastikan membuka event itu dan sekaligus meresmikan Masjid Agung Oesman Al-Khair pada Sabtu pagi tadi.

OSO secara jujur mengatakan tak terpikir olehnya kalau Presiden Jokowi juga berkenan meresmikan masjid tersebut.

"Ini cerita sesungguhnya. Saya mewakili masyarakat Kayong Utara mengucapkan terimakasih atas kesediaan Presiden Jokowi meresmikan Masjid Agung Oesman Al-Khair," demikian OSO. [zul]