Mensos: Mafia Narkoba Sasar Anak-anak Jadi Pengedar

Senin, 22 Agustus 2016, 00:42 WIB
Mensos: Mafia Narkoba Sasar Anak-anak Jadi Pengedar
Khofifah Indar Parawansa/Net
rmol news logo Kondisi peredaran narkoba di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Bukan hanya orang dewasa saja yang menjadi "Drug Trafficker" atau pengedar narkoba. Ternyata, para mafia narkoba mulai mengincar anak-anak, memuluskan bisnisnya.

Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawangsa mengatakan, pihaknya telah mendapatkan perkembangan terbaru mengenai narkoba dari Badan Narkotika Nasional (BNN), kalau belanja narkoba pada 2014 sebesar Rp 63 T dan pada 2015 naik melebihi Rp 72 T.

"Kalau Rp 72 T, itu dibelanjakan untuk sesuatu yang produktif, untuk layanan pendidikan, UMKM, pasti akan sangat mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Termasuk bagaimana  menurunkan kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan antar daerah," katanya usai pelantikan Pengurus Wilayah Muslimah NU di Griya Agung, Minggu (21/8).

Dia mencontohkan, berdasarkan data yang ada di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) anak dan wanita di Tangerang. Dari total penghuni 189 orang, sebanyak 60 persen adalah drug traficker.

"Para mafia, rupanya sudah mensasar anak-anak untuk menjadi drug traficker, dan ini harus menjadi bagian dari kewaspadaan. Karena, kalau yang disasar anak-anak jadi drug tarficker hukuman maksimal anak-anak itu separo dari maksimal orang dewasa. Kalau anak-anak separo dari proses perjalanan hukuman sudah bisa bebas bersyarat, dan kalau anak-anak misalnya dapat maks 10 tahun, bebas bersyarat 5 tahun dapat remisi-remisi, mungkin 4 tahun sudah bisa keluar dari penjara. Tapi, proses bimbingan atau pembinaan, pendidikan anak-anak itu akan terkacaukan oleh lingkungan mafia yang memang mensasar anak-anak menjadi drug traficker," tegasnya seperti diberitakan RMOLSumsel.com.

Menurutnya, angka tersebut merupakan mereka yang sudah tersisir aparat penegak hukum, dan akhirnya mendapatkan vonis alias hukuman.

Oleh karena itu, muslimah ingin masuk di hulu-nya. Menjadi bagian gerakan masyarakat, gerakan kerakyatan. "Seluruh rakyat memang harus bergerak untuk stop narkoba, hentikan penyalahgunaan narkoba, hentikan kemungkinan jadi korban-korban narkoba. Termasuk adalah korban dari drug traficker," ujarnya.

Khofifah menambahkan, bagi masyarakat Indonesia yang ingin berkonsultasi mengenai lokasi rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba. Dapat menghubungi call center 1500171 (bebas pulsa).

"Penjangkauannya diseluruh indonesia. Kalau misalnya mau konsultasi hubungi call center 1500171 bebas pulsa. Supaya terkomunikasikan, kalau disini rehabnya dimana, kalau disini rehabnya dimana," terangnya. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA