Pemprov Jatim Gandeng Australia Sukseskan Kopdes dan Ketahanan Pangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Rabu, 06 Agustus 2025, 04:20 WIB
Pemprov Jatim Gandeng Australia Sukseskan Kopdes dan Ketahanan Pangan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Pembangunan Internasional, Multikulturalisme, dan UKM Australia H.E. Anne Aly/Ist
rmol news logo Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa siap mempererat hubungan kerja sama dengan pemerintah Australia khususnya untuk penguatan manajemen koperasi dan UKM, supply chain, serta ketahanan pangan di Jawa Timur.

Hal itu ditegaskan Khofifah usai menerima kunjungan H.E. Anne Aly yang menjabat sebagai Menteri Pembangunan Internasional, Multikulturalisme, dan UKM Australia di Surabaya Glen Askew di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa, 5 Agustus 2025.

Dalam kunjungannya tersebut, Menteri Anne didampingi Duta Besar Australia untuk Indonesia Roderick Brazier dan Konsul Jenderal Australia 

"Hari ini kita mendapatkan kunjungan kehormatan dari Ibu Menteri tiga bidang sekaligus yaitu menteri untuk hubungan pembangunan internasional, menteri di bidang multikultur kemudian menteri di bidang UKM. Ketiganya langsung dikomandani oleh HE Anne Aly," kata Khofifah, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

"Dari kunjungan ini kita akan mendapatkan berita baik bagaimana kerja sama antara pemerintah Australia dan Indonesia terutama dari Jawa Timur," harapnya.

Penguatan kerja sama yang ingin dibangun pertama adalah terkait manajemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (K-UKM). 

Menurutnya hal ini perlu dilakukan mengingat Presiden Prabowo Subianto tengah mengembangkan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDMP) yang ada di setiap desa dan kelurahan di Indonesia.

"Di Jawa Timur ada 8.494 koperasi desa kelurahan yang dalam pengembangannya harus seiring dengan UKM. Dengan adanya koperasi merah putih ini tidak boleh mematikan UKM dan koperasi lainnya," ujarnya.

Ia menjelaskan keberadaan KDMP bukan menjadi pesaing bagi UKM dan koperasi lainnya, tetapi justru hadirnya KDMP adalah mitra. Oleh sebab itu penguatan manajemen UKM dan Koperasi menjadi hal penting yang tidak bisa dikesampingkan.

Orang nomor satu di Jatim ini juga menyinggung pentingnya kelancaran proses-proses yang berjalan dalam rantai pasok karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap distribusi dari produsen dan konsumen. Karenanya manajemen supply chain ini juga harus mendapatkan penguatan.

"Kita berharap bisa mendapat kesempatan untuk mengirim tim belajar di Australia terutama manajemen mata rantai pasok, tentu ini adalah sesuatu yang tidak sederhana," ungkap dia.

Lebih dari itu, Khofifah menuturkan ketahanan pangan saat ini juga menjadi fokus pemerintah pusat dan Jawa Timur merupakan provinsi lumbung pangan dengan potensi besar yang mampu mendukung dalam mewujudkannya. 

“Produksi beras, jagung, daging sapi, susu di Jawa Timur berkontribusi besar terhadap produksi beras, jagung, daging sapi, susu nasional,” jelasnya.

Mantan Menteri Sosial ini menyampaikan apresiasinya atas bantuan Australia yang telah membantu penanaman dan budidaya jagung dengan bibit yang sangat bagus. Baginya hal ini selaras dengan fokus Presiden Prabowo dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

"Kalau program ini dilanjutkan akan sangat bagus sekali untuk dapat meningkatkan produktivitas jagung yang ada di Jawa Timur. Saat ini 35 persen produksi jagung di Indonesia dari Jawa Timur," jelasnya lagi.

Begitu pula dengan produksi susu Jatim. Saat ini produksi susu nasional hanya 21 persen dari kebutuhan nasional. Dari 21 persen susu nasional, 60 persennya disumbang oleh Jatim.

Ia berharap Jatim bisa mendapatkan penguatan manajemen koperasi susu sapi dari Australia. Lebih dari itu, Gubernur Khofifah juga berharap peternak sapi perah Jatim bisa memiliki kesempatan yang sama.

"Poin saya adalah bagaimana para peternak sapi perah itu berkesempatan belajar untuk bisa mengikuti jejak dari koperasi susu yang ada di Australia," tandasnya.

Sementara itu Menteri Pembangunan Internasional, Menteri Multikulturalisme, dan Menteri UKM Pemerintah Australia H.E. DR. Anne Aly MP menyampaikan bahwa ini adalah kunjungan kerja kenegaraan pertama baginya. 

Ia mengatakan telah banyak berdiskusi dengan Gubernur Khofifah terkait hal-hal yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan dan memperkuat kerjasama antara Australia dan Indonesia khususnya Jawa Timur. Kerjasama tersebut diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Jawa Timur dan Australia khususnya Australia Barat.

"Terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk ibu Gubernur atas sambutan hangatnya, Australia berkomitmen untuk menjadi partner yang bisa diandalkan dan menjadi tetangga yang baik untuk Indonesia khususnya Jawa Timur," kata Anne Aly. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA