Ahok geram dan balik menanyakan soal siapa sosok staf yang disebut tersebut.
"Staf ahli yang mana?" tanya dia di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (15/7).
Ahok tegaskan bahwa dia tidak memiliki staf ahli. "Yang ada anak magang," sambungnya.
Ahok pun mempertanyakan nama staf ahli yang disebut-sebut terlibat dalam korupsi dana perbaikan gedung DPRD DKI.
"Staf ahli yang mana, sebutin namanya. Tanya namanya siapa biar aku tau," tutup Ahok.
Sebagai informasi tahun 2014 lalu Dinas Perumahan dan Gedung menganggarkan Rp 28 miliar untuk memperbaiki dinding toilet gedung DPRD lama. Proyek itu dimenangkan PT Hana Huberta.
Proyek renovasi itu memicu kontroversi karena nilainya dianggap tidak wajar. Selain itu, renovasi toilet dan hall sebenarnya belum perlu. Keramik, marmer, urinoir, dan toilet masih berfungsi baik.
Selain toilet, instalasi saluran pembuangan air ikut diganti. Padahal, semuanya masih berfungsi dengan baik. Atap gedung dewan yang masih baik pun ikut diganti.
Padahal, proyek tersebut sebenarnya telah dikerjakan pada 2013 lalu dengan nilai anggaran Rp 47 miliar. Waktu itu, dilakukan penggantian tembok marmer di lobi gedung. Namun, tahun ini proyek yang sama kembali dikerjakan. Tembok marmer yang baru terpasang sekitar setahun itu kembali dibongkar.
Proyek ini kemudian terendus Ahok. Saat itu Ahok mengancam akan memenjarakan oknum pejabat yang bermain-main.’’Penjarakan saja kalau ada mark-up,’’ katanya.
Kendati begitu proyek itu tetap dieksekusi. Kabarnya, perusahaan pemenang mengucurkan uang Rp 150 juta untuk 'mengamankan' proyek itu dari sorotan media. Diduga salah satu penerimanya adalah tenaga ahli gubernur.
[sam]
BERITA TERKAIT: