Beredar, Surat Minta Moeldoko Mundur Dari Bursa Caketum Iluni UI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 01 Juli 2016, 17:44 WIB
Beredar, Surat Minta Moeldoko Mundur Dari Bursa Caketum Iluni UI
moeldoko/net
rmol news logo Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, diminta mundur dari  bursa calon Ketua Umum Iluni 2016-2019 oleh pendukungnya sendiri.

Hal itu terungkap dari sebuah surat yang beredar di kalangan wartawan. Dalam surat tertanggal 17 Juni itu, ada permintaan agar Moeldoko membatalkan niatnya maju.

Mereka yang mengajukan permohonan adalah Achmad Soehawi, Rambun Sumardi, Guntur Subagja, Marlon Kansil, Ade Salman, Yuni R Intarti, Rahmiwati Marsino dan Rahmiati. Awalnya, mereka mendukung total pria asal Kediri itu maju dalam bursa Ketum Iluni.

Salah satu pertimbangan kami meminta Bapak mencalonkan diri untuk menjadi Ketua Umum Iluni 2016-2019 karena kami melihat Iluni UI membutuhkan figur pemersatu,” demikian bunyi penggalan surat itu.

Pensiunan jenderal itu memang sudah melewati beberapa proses pencalonan. Ia juga sudah disahkan menjadi calon ketua umum. Namun, dalam perjalanannya, para pendukungnya melihat ada situasi yang tidak kondusif dan destruktif. (Baca: Alumni UI Pecah..)

Selain itu, ada gugatan hukum yang diajukan oleh beberapa alumni terhadap Ketua Umum dan kepengurusan Iluni UI yang masih menjabat. Hal itu dianggap akan berdampak pada proses pelaksanaan Pemilihan Raya Iluni UI periode 2016-2019

"Kami atas nama pendukung DR. Moeldoko, kandidat Ketum Iluni nomor urut 4, memohon Bapak dengan legowo dan berbesar hati untuk berkenan mempertimbangkan untuk tidak melanjutkan dalam proses pencalonan," tambah pengirim surat itu.

Menurut mereka, Moeldoko akan tetap bisa berkontribusi memberikan gagasan, pikiran dan tenaga untuk Iluni UI walau tidak menjadi ketua umum. Selain itu, Moeldoko juga dibutuhkan untuk pekerjaan lebih besar.

"Namun demikian kami tetap memberikan dukungan apa pun keputusan terbaik Bapak,” pungkas pernyataan resmi di surat itu. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA